Uniknya Wisata Istana Jagung di Amerika

Mitchell Corn Palace
Sumber :
  • Amusing Planet
VIVA.co.id
Ketika Mal Tua Disulap Jadi Apartemen Mungil
- Amerika Serikat memiliki pemandangan kota yang sangat mewah dengan gemerlap lampu-lampunya. Tapi sebenarnya, bila Anda  mengunjungi negeri Paman Sam itu, bisa menjelajahi tempat wisata lain, seperti The Corn Palace atau istana jagung.

Sup Jagung Lezat Padat Gizi untuk si Buah Hati
Dilansir laman Amusing Planet, The Corn Palace merupakan salah satu bangunan yang kini menjadi daya tarik wisatawan untuk mengunjungi Amerika. Uniknya, setiap musim semi selama masa panen, bagian luar bangunan selalu ditutupi dengan hasil panen. 

Cerita Persiapan Shaggydog Tampil di Amerika
Seperti jagung dan gandum yang ditata rapi sepanjang dinding dengan bentuk yang berbeda-beda. Inilah yang membuat bangunan ini disebut sebagai istana jagung.

Ternyata kebiasaan ini mampu mendatangkan ratusan ribu wisatawan untuk melihat seni menumpuk tanaman-tanaman itu setiap tahunnya. Tapi pada kesempatan lain di luar musim panen, ada cara-cara lain yang dilakukan untuk mempertahankan jumlah kunjungan wisatawan.

Salah satunya dengan mengadakan acara-acara populer seperti Corn Palace Stampede Rodeo pada bulan Juli, Corn Palace Festival pada bulan Agustus dan Corn Palace Polka Festival pada bulan September.

Istana jagung ini juga memiliki sebuah auditorium untuk tur selebriti dan arena olahraga untuk berbagai tim basket sekolah dan perguruan tinggi.

Istana jagung dibangun pada tahun 1892 sebagai bagian dari enam hari festival pada puncak musim panen. Struktur kayu Kastil yang dipancangkan di tanah merupakan hasil sumbangan penduduk di jalan-jalan utama Mitchell.

Sedangkan ide untuk mendesain bagian luar dengan hiasan jagung merupakan wujud syukur masyarakat terhadap kekayaan tanah Dakota Selatan. Serta harapan mereka agar orang-orang betah menetap di wilayah itu.

Keberhasilan Istana jagung dan festival tahunan mendorong para penduduk kota untuk berinvestasi dalam memugar bangunan pada tahun 1905. Tapi bangunan ini juga dirasa masih cukup kecil bagi populasi Mitchell.

Istana jagung kedua mulai dibangun dengan struktur bangunan yang lebih permanen pada 1921. Bangunan hanya dibuka pada saat festival. Istana jagung yang ini mempunyai kubah-kubah bawang bergaya Rusia. Serta menara-menara Moor yang ditambahkan pada tahun 1937.

Setiap tahun, seniman lokal mendekorasi ulang Istana dengan bahan-bahan alami berwarna jagung. Para seniman akan memakai 13 warna berbeda dengan nuansa jagung untuk menghias istana.

Dilengkapi dengan biji-bijian dan rumput asli seperti rami, rye, gandum, oat, dan millet, serta bromegrass, bluegrass, dan jerami.

Selain festival jagung tahunan, bangunan istana juga digunakan untuk berbagai acara termasuk pameran, tarian, pertunjukan panggung, pertemuan, pesta, prom, wisuda untuk sekolah tinggi Mitchell dan Universitas Wesleyan.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya