Bom Sarinah, BI Akui Ada Gejolak di Pasar Valas

Proses penghitungan uang rupiah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Ledakan bom dan penembakan di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta memang membuat sejumlah indikator ekonomi domestik mengalami sedikit guncangan. Indeks harga saham gabungan (IHSG) dan nilai tukar mata uang rupiah sempat merosot pasca kejadian tersebut.

Direktur Eksekutif Kepala Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI), Juda Agung, mengakui dampak insiden ledakan tersebut, pasar valuta asing dalam negeri alami sedikit guncangan. Namun saat ini, kondisi sudah kembali normal.

"Dampak kejadian hari ini, memang dilihat di pasar valas sedikit ada gejolak. Tapi sudah kembali. Tentu sementara tergantung bagaimana kita," ujar Juda saat ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis 14 Januari 2016.

Dia juga menegaskan, bank sentral akan tetap memonitor gejolak yang terjadi di pasar valas dalam negeri. Bahwa insiden Sarinah tidak terkait fundamental ekonomi domestik saat ini.

Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November

Ia memastikan nilai tukar rupiah tidak berpotensi kembali melemah ke level yang tidak wajar.

"BI akan terus monitor apa yang terjadi di pasar. Ini tidak terkait dengan fundamental kami, karena cukup kondusif. Tidak ada alasan untuk terus mengalami pelemahan," tuturnya.

Uang rupiah.

Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global

Aksi damai 4 November tidak terlalu pengaruhi pergerakan rupiah.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016