Harga Minyak Anjlok, Pertamina: PHK Jadi Langkah Terakhir

Gedung Pertamina Lapangan Banteng.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
- Harga minyak dunia yang turun hingga mencapai level di bawah US$30 per barel, membuat sejumlah perusahaan minyak dunia melakukan efisiensi. 

Ternyata, sebagai negara net importir, PT Pertamina juga melakukan berbagai efisiensi untuk menjaga kinerja perusahaan.

VP Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro, Kamis 14 Januari 2016, menyampaikan bahwa pihaknya, bahkan telah melakukan efisiensi sejak 2015. 

Menurutnya, efisiensi dilakukan mulai dari direktorat hulu, efisiensi impor minyak mentah dari produk kilang, hingga menurunkan tingkat kerugian (loses).
Diam-diam Pertamax Turbo Sudah Dijual di Beberapa SPBU

"Nah, kalau rencana pengurangan karyawan sampai saat ini belum ada yang di PHK (pemutusan hubungan kerja) satu orang pun. Namun, karyawan tetap harus melakukan performa kinerja yang maksimal. Efisiensi karyawan itu langkah terakhir," ujar Wianda, di Kantor Pusat Pertamina.
Pertamina Rilis Pertamax Turbo, BBM Mobil Balap RON 98

Pada 2015, Wianda menuturkan, pihaknya telah menghemat angka yang fantastis ‎dalam efisiensi perusahaan. Bahkan, kata dia, target efisiensi tahun 2015 telah melampaui dari target yang ditetapkan.
Pertamina Akan Kembangkan Ladang Minyak Raksasa Iran

"Tahun 2015, target efisiensi kami US$500 juta atau sekitar Rp6 triliun. Artinya, nilainya kami bisa hemat US$500‎ juta. Nah, sampai akhir November (2015) kemarin saja sudah sampai US$572 juta, artinya lebih tinggi," jelas Wianda. 

Wianda menjelaskan, keberhasilan efisiensi pada tahun 2015, juga akan diterapkan pada tahun 2016, di mana semua proses bisnis dilakukan secara efektif dan efisien. 

Efisiensi, kata dia, akan dimaksimalkan, seperti penghematan biaya transportasi minyak mentah dan produk kilang, renegosiasi kontrak, pengeboran, serta pengadaan barang dan jasa.

"Kemudian, pelatihan ke luar kota, seperti menginap di hotel, itu akan kami tekan. Kami akan lakukan hal yang sama dengan ‎2015, pastinya harus lebih baik," kata dia. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya