Bom Sarinah, Saham Mitra Adi Pemilik Ritel Starbucks Turun

Polisi menyisir lokasi ledakan bom Sarinah
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
Cari Pemain Saham Baru, BEI Gandeng Indosat dan Trimegah
- Aksi teror pengeboman yang terjadi di kawasan pusat perbelajaan Sarinah, Jakarta Pusat, membuat perusahaan kopi asal Amerika Serikat, Starbucks, memutuskan menutup seluruh gerainya di Jakarta. 

IHSG Berusaha Bertahan di Atas 5.400, Pilih Empat Saham Ini
Sebab, aksi teror ini terjadi di depan gerai Starbucks Sarinah yang membuat beberapa pengunjungnya menjadi korban.

Sindiran Menkeu Sri ke Wajib Pajak di BEI
Peristiwa ini turut memberikan dampak terhadap saham PT Mitra Adi Perkasa Tbk sebagai pemilik jaringan ritel Starbucks di Indonesia. Saham perusahaan ini mengalami punurunan sebesar 3,25 persen atau 130 poin ke posisi Rp3.870 dari Rp4.000 pada penutupan perdagangan hari ini.

Analis Pefindo, Guntur Tri Haryanto, mengatakan penurunan harga saham Mitra Adi Perkasa memang ada hubungannya dengan aksi teror yang menghantam Jakarta siang ini. 

Terlebih lagi aksi tersebut di lokasi di mana gerai Starbucks berada. 

"Sepertinya ada hubungannya. Terlebih lokasinya Starbucks yang merupakan salah satu jaringan ritel Mitra Adi Perkasa dan dilakukan penutupan untuk jaringannya di Jakarta. Selain itu, juga ada penutupan di pusat-pusat perbelanjaan di mana Mitra Adi Perkasa memiliki berbagai jaringan ritel lain," ujarnya, di Jakarta, Kamis, 14 Januari 2016.

Guntur mengungkapkan, dalam jangka pendek kejadian ini bahkan akan mempengaruhi kinerja Mitra Adi Perkasa. Karena, ada kecenderungan masyarakat akan menghindari berpergian ke pusat perbelanjaan atau tempat-tempat ramai yang diperkirakan menjadi target aksi terorisme. 

"Ke depannya akan ada dampak penurunan pengunjung karena efek psikologis untuk orang lebih berhati-hati berada di pusat keramaian maupun kedai-kedai kopi dan makanan. Tentunya untuk sementara akan ada dampak penurunan pendapatan," tuturnya.

Hal senada dungkapkan analis First Asia Capital, David Sutyanto. Namun dia berpendapat, jika penutupan gerai hanya dilakukan dalam hitungan hari saja, maka saham Mitra Adi Perkasa bisa kembali rebound (balik arah). 

Sebab, sentimen untuk saham Mitra Adi Perkasa juga berasal dari nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). 

"Bukan hanya Starbucks, potensi pengunjung mal juga akan turun. Sedangkan tenant Mitra Adi Perkasa banyak di mal. Tapi, jika hanya beberapa hari ya bisa rebound. Lagian Mitra Adi Perkasa kan ada sentimen jelek dari kurs dolar AS," ucapnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya