Kekhawatiran terhadap Iran Berlanjut, Harga Minyak Naik

Rig minyak
Sumber :
  • Reuters
VIVA.co.id
Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008
- Harga minyak ditutup
rebound
Stok Minyak Dunia Melimpah, Harga Terus Jatuh
pada penutupan perdagangan Kamis atau Jumat WIB. 

Harga Minyak Melemah, Bursa Wall Street Melemah
Dilansir dari Reuters, Jumat 15 Januari 2016, selama delapan hari alami pelemahan, pasar mulai memberi peluang naiknya harga minyak setelah berada di posisi terendah dalam 12 tahun. 

Harga minyak Brent ditutup naik 72 sen, atau 2,4 persen, menjadi  US$31,03 per barel. Di awal sesi, naik ke US$31,23 setelah sempat jatuh ke US$29,73, terlemah sejak Februari 2004. 

Minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI)  ditutup naik 72 sen, atau 2,4 persen, menjadi US$31,20. Ini mencapai titik terendah dalam 12-tahun dari US$29,93 awal pekan ini.

"Sementara  sanksi terhadap Iran belum selesai, kita akan  memasuki sebuah dunia yang kelebihan pasokan minyak," kata Tariq Zahir dari Tyche Capital Advisors di Long Island, New York.

"Kami merasa Saudi akan menambah pasokan minyak dan kami melihat akan terjadi perang harga dengan Iran. Jika ini terjadi akan mendorong harga ke level ke US$20," kata Zahir.

Barclays, bank yang berbasis di Inggris, mengatakan mereka mengharapkan Iran  menghasilkan hampir 700.000 barel per hari (bph) lebih banyak minyak pada kuartal keempat 2016 dibandingkan pada periode yang sama pada tahun 2015.

Sementara Teheran mengatakan akan  meningkatkan ekspor minyak mentah sebesar 1 juta barel per hari dalam waktu enam bulan.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya