Jurus Jitu Pengusaha Lokal Hadapi Persaingan MEA

Produk UKM Malang
Sumber :

VIVA.co.id - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Malang, optimistis melihat era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang sudah dimulai pada tahun ini.

Sri Mulyani: Nilai Perjanjian WIEF US$900 Juta, Masih Kecil

Kualitas rasa dan barang yang produksi UMKM dalam negeri, diyakini tetap lebih unggul dibanding negara-negara ASEAN lainnya. 

Wakil Paguyuban UKM Malang, Raya Roni Mei Kurniawan mengatakan, kelemahan yang terlihat mencolok adalah kemasan produk UMKM Kota Malang, yang sering ketinggalan jaman dan tak sebagus milik negara lain.
Sri Mulyani Ingin UMKM Perluas Jaringan ke Luar Negeri
 
"Dari hasil studi banding ke beberapa negara di ASEAN, kami tertinggal dalam hal kemasan. Soal rasa dan kualitas, kami yakin kami masih unggul," kata Roni kepada VIVA.co.id, Jumat 15 Januari 2016. 
Saran Tanri Abeng untuk Dorong Ekonomi Tumbuh 8 Persen

Paguyuban yang memiliki sekitar 200 anggota UMKM di Kota Malang itu banyak mendapat fasilitas dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Malang,  bersama tiga organisasi serupa lainnya di Kota Malang.

Secara total, terdapat 1.030 UMKM dengan sebagian besar adalah usaha mikro dan kecil dengan omzet antara Rp300 juta hingga Rp2,5 miliar satu tahun.
 
Karena itu, pihaknya menawarkan fasilitas desain kemasan modern yang disuaikan dengan pangsa pasar produk UMKM masing-masing. Tujuannya untuk meraih pasar lebih luas, karena kemasan yang baik akan lebih menarik pembeli. 

"Misalnya, kemasan kue Arbanat atau Rambut Nenek. Awalnya biasa, setelah kami kemas menggunakan kotak menarik, akhirnya bisa tembus Hong Kong empat bulan terakhir,” kata Roni.



Menurutnya, ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam persaingan MEA, yaitu rasa, warna, aroma, dan kemasan. Produk UMKM Malang unggul dalam tiga hal, namun lemah dalam kemasan. 

Roni mencontohkan, keripik tempe dan keripik buah yang diproduksi Thailand misalnya, memiliki kemasan yang bagus, namun kalah dalam rasa dan harga, "Rasanya tetap unggul kami dan harganya juga lebih murah di sini," lanjutnya.
 
Selain perbaikan kemasan, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Malang, Anita Sukmawati mengatakan, pihaknya telah melakukan pelatihan dan sertifikasi pada sekitar 400 UMKM di Kota Malang. Selain sertifikasi, Pemkot juga memfasilitasi UKM dengan berbagai kredit lunak yang disediakan sejumlah instansi lain di Kota Malang.

"Program pemkot lebih ke sertifikasi kemampuan dan perbaikan manajemen UKM, serta fasilitator dengan lembaga penyedia kredit lainnya," kata dia dalam kesempatan berbeda. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya