Mendag: Perdagangan RI-China Sudah Gunakan Yuan

Uang kertas Yuan bersama mata-mata uang lainnya.
Sumber :
  • REUTERS/Tyrone Siu

VIVA.co.id - Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong, mengatakan, dengan ditetapkannya renminbi sebagai mata uang global akan banyak memberikan keuntungan bagi pelaku-pelaku usaha di Indonesia. Apalagi, Indonesia dan China sudah menggunakan renminbi dalam transaksi perdagangan kedua negara.

Lembong memperkirakan, sekitar empat sampai delapan persen perdagangan Indonesia ke China sudah menggunakan renminbi.

"Jadi, perusahaan China di Indonesia saat begitu perlu impor komponen bahan baku dari China sudah langsung menukarkan rupiahnya ke renminbi," ujarnya di kantor Kemendag, Jakarta, Senin 18 Januari 2016.

Menurutnya, dengan dijadikan mata uang renminbi sebagai mata uang dunia akan semakin meningkatkan sumber keuangan global, selain dolar Amerika Serikat, euro, yen, dan poundsterling. Hal  ini dapat memberi dampak positif bagi kondisi perkonomian, perdagangan dan investasi dunia, termasuk di Indonesia sendiri.

"Sekarang gilirannya China untuk ikut serta menjadi penyedia likuiditas global. Dan itu akan menguntungkan," katanya.

‎Seperti diketahui, Dana Moneter Internasional (IMF) memutuskan mata uang Tiongkok, renminbi, sebagai salah satu mata uang special drawing rights (SDR) pada 30 November 2015.  Dengan demikian, yuan bergabung dengan jajaran mata uang dunia yang dipakai dalam SDR.

Bahas Produksi Lada, Enam Negara Duduk Bareng

SDR merupakan aset cadangan yang diciptakan oleh IMF pada tahun 1969. (one)

petani tembakau

RI Tolak Kebijakan Kemasan Rokok Tanpa Merek di Australia

Hal tersebut melemahkan daya saing industri nasional.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016