Bom Thamrin Tak Turunkan Minat Wisma ke Indonesia

Suasana Sekitar Sarinah
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fajar Ginanjar Mukti

VIVA.co.id - Kementerian Pariwisata memastikan, usai kejadian teror bom dan penembakan di kawasan Thamrin, pada Kamis lalu, tidak menurunkan minat wisatawan asing (wisman) untuk berwisata ke Indonesia.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, Selasa 19 Januari 2016, mengaku peristiwa teror bom sempat membuat dunia pariwisata Tanah Air terguncang. Tetapi, pihaknya langsung membuat langkah‎ untuk menenangkan sektor pariwisata Tanah Air.

"‎Dalam menyikapi kejadian lalu, ada tiga tahapan yang dilakukan, kemudian tim crisis center Kemenpar bergerak. Pertama, tahap emergency. Kedua, tahap rehabilitasi. Ketiga, tahap normalisasi,"‎ ujar Arief di Hotel Mulia, Jakarta.

Arief menjelaskan, ‎tahap emergency telah dilakukan pada 14-16 Januari 2016. Hal itu meliputi mulai dari respons cepat, kontak emergency, dan keterangan pers kepada media, agar tersampaikan pesan kepada industri pariwisata bahwa situasi sudah terkendali dengan cepat.

"Dalam kasus Thamrin lalu, pihak berwajib telah melakukan penanganan, dan dalam lima jam sudah terkendali dengan baik," katanya.

Arief memastikan, hal tersebut membuat industri pariwisata merasa lega dan merarasa aman.

Pihaknya sempat menghentikan promosi wisata Indonesia selama tiga jam pada hari kejadian, dari sore ke malam hari. Kemudian, melakukan tindakan memastikan semua sektor pariwisata tetap beroperasi dengan normal.

"Kami sudah cek 14 hotel di seputar kawasan Thamrin, semua aman. Tidak ada pembatalan, tidak ada yang check out lebih cepat. Kami sudah sudah pantau perhotelan dan penerbangan di Bali, Batam, Yogyakarta, semua aman," kata dia.

Saat ini, Kemenpar sedang melakukan fase rehabilitasi yang berlangsung dari 17-31 Januari 2016.

Soto-Sate Padang Dulu, Sebelum Balapan Tour de Singkarak

Menurutnya, kerusakan paling parah akibat insiden Thamrin itu adalah citra pariwisata Indonesia, itulah yang harus direhabilitasi.

Selanjutnya 1-14 Februari 2016 adalah masanya normalisasi, agar semua kembali seperti sedia kala.

"Krisis bisa saja terjadi di mana saja, dan kapan saja. Kita tidak pernah meminta, tetapi kalau dia datang kita wajib tahu. Lengkap, apa saja yang harus dilakukan," ujarnya. (asp)

Danau Labuan Cermin, Kalimantan Timur.

BKPM Dorong Investasi Pariwisata di Pulau Kalimantan

Pentingnya pemerataan investasi di berbagai wilayah Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
8 Agustus 2016