Menaker: Jangan Salah 'Kaprah' Pandang Pasar Bebas ASEAN

Sumber :
  • VIVA.co.id/Fikri Halim
VIVA.co.id
Tingkat Keyakinan Konsumen RI Menurun Tajam, Ungkap Survei
- Indonesia telah memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)‎ yang berlaku pada 1 Januari 2016. Arus barang, jasa, dan uang akan mulai terbuka di negara-negara yang ada di ASEAN. 

Retribusi Perusahaan Pengguna Tenaga Kerja Asing Naik
Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Hanif Dhakiri mengatakan, masyarakat jangan beranggapan bahwa ketika MEA diberlakukan, akan ada bahaya yang besar.

Tunggu Data Tenaga Kerja, Wall Street Bergerak Datar
"Karena ada yang beranggapan, begitu MEA dilakukan awal tahun kemarin, seperti membuka bendungan, ‎yang langsung masuk air besar. Atau, seperti membuka pagar di saat perang, ketika dibuka, langsung tembak menembak,‎" ujar Hanif dalam diskusi The Indonesia Forum, Gedung Pakarti, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa 19 Januari 2016.

Dia menuturkan, sebelum MEA diberlakukan pun, telah banyak pekerja Indonesia yang bertandang ke luar negeri untuk mencari nafkah, seperti TKI yang berangkat ke Malaysia, Arab Saudi, dan Hongkong.

"Sebelum MEA saja, di Hongkong sudah tiga jutaan tenaga kerja kita. Itu kan pagar tadi belum dibuka, bendungan itu belum dibuka, tetapi tenaga kerja kita sudah banyak yang di luar," ceritanya. 

Hanif mengatakan, pihaknya mengajak masyarakat Indonesia‎ untuk memandang MEA adalah sebagai ranah kerja sama antara negara-negara di ASEAN. 

"Pandanglah MEA ada peluang dan tantangan. ASEAN sebagai sebuah region, jadi ini kan semacam partnership, atau kerja sama, dan bagaimana kita optimis bersaing dalam ASEAN itu. Juga dalam kerja sama, supaya ASEAN bisa bersaing dalam kekuatan global," kata dia. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya