Ini Tren Teknologi yang Disukai Konsumen pada 2016

Tren teknologi konsumer 2016
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto

VIVA.co.id - Mengawali 2016, Ericsson mengumumkan 10 tren konsumer yang akan banyak diminati masyarakat pada tahun ini. Tren teknologi tersebut diambil berdasarkan hasil program riset global Ericsson ConsumerLab.

Riset Ericsson ini merupakan perwakilan dari 1,1 miliar orang yang tersebar di 24 negara, yang secara khusus terdapat perwakilan 46 juta pengguna smartphone urban di 10 kota-kota besar dunia.

Pengumuman 10 tren konsumer 2016 ini disampaikan oleh Vice President Marketing and Communications, Ericsson Indonesia, Hardyana Syntawati di Plaza Senayan, Jakarta, Selasa, 19 Januari 2016.

Unpad Terapkan Aplikasi Mobile Akademik

Berikut tren konsumer versi riset Ericsson:

1. Internet ubah gaya hidup

Dengan adanya smartphone, kehidupan orang-orang berubah menjadi lebih tentatif. Dari riset Ericsson, orang-orang menyebutkan saat ini adanya konektivitas dan internet mengubah gaya hidup menjadi lebih percaya terhadap opini publik.

2. Makin candu streaming

Bukti Menggiurkannya Bisnis Aplikasi Mobile di Indonesia

Tahun 2011, pecandu konten video streaming untuk kalangan usia 16-19 tahun hanya tujuh persen. Tapi, pada 2015, dalam kategori orang yang sama mencapai 20 persen.

"Bahkan, saat ini ada 46 persen usia tersebut menghabiskan sejam atau lebih untuk seharian lakukan streaming di YouTube," jelas perempuan yang disapa Nana ini.

3. Kecerdasan buatan gantikan layar

Diungkapkan Nana, Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan akan semakin berkembang ke depannya, karena pengguna akan semakin intens berinteraksi dengan objek di sekitarnya tanpa membutuhkan smartphone.

Marketplace Indonetwork Target 10 Juta Pengunjung

Segala bentuk peralatan rumah tangan akan saling berhubung untuk memberitahu keadaan sekitar.

4. Selamat datang dunia hologram

Sebelumnya, video conference sering dilakukan orang-orang untuk berinteraksi dengan pihak yang berada jauh lokasinya. Tapi, kemungkinan video conference akan tergeser, misalnya dengan hologram dan semua bentuk akan terasa nyata seperti ada di depan mata.

5. Sensor rumah

Dalam lima tahun ke depan internet akan jadi rumah sendiri yang bisa terhubung dan dipasangi sensor, sehingga ketika ada kebocoran di rumah atau kerusakan lainnya, rumah akan memberi notifikasi kepada tuannya melalui ponsel.

6. Smart Commuter

Tren ini penting, kata Nana, terutama di kota seperti di Jakarta. Komuter sebagian besar tersentuh di hidup kita. Selama orang dalam perjalanan, pasti ingin melakukan sesuatu yang berguna hingga merasakan pentingnya transportasi publik.

7. Aplikasi khusus darurat

Seperti jalur telepon di nomor 112, maka diperlukan ada aplikasi khusus untuk situasi darurat. Tentunya, ungkap Nana, dari riset Ericsson mengatakan orang-orang membutuhkan aplikasi darurat yang tanpa dibebani dengan biaya data.

"Aplikasi itu tentunya memberikan informasi segala bencana yang terjadi di sekitar," ucapnya.

8. Sensor dalam tubuh

Internables merupakan istilah baru di dunia teknologi. Maksud dari internables ini, yaitu sensor internal yang terpasang dalam tubuh manusia, sehinga memungkinkan sensor tersebut memberikan informasi yang ada di tubuh manusia, seperti penglihatan, memori, dan pendengaran.

9. Semua bisa diretas

Kebanyakan dari pengguna smartphone menyadari kalau mereka berisiko untuk diretas, baik itu virus yang bisa 'memakan' data yang disimpan pengguna.

"Sebagai efek samping yang positif, satu dari lima orang mengatakan bahwa mereka menjadi lebih percaya atau menaruh kepercayaannya di organisasi yang pernah di-hack, namun kemudian memecahkan masalahnya," imbuh dia.

10. Jurnalis netizen

Nana menjelaskan kalau netizen journalist ini bukan tren baru, tapi ke depannya akan terus berlanjut. Konsumen membagi informasinya lebih dari sebelumnya dan itu dipercaya dapat meningkatkan pengaruh mereka pada masyarakat.

Lebih dari sepertiga orang percaya jika membocorkan kondisi perusahaannya di media sosial itu menghasilkan dampak besar daripada melapor ke pihak yang berwenang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya