Aksi Ambil Untung, Bursa Wall Street Ditutup Bervariasi

Suasana di Bursa Efek New York, Amerika Serikat.
Sumber :
  • Reuters
VIVA.co.id
Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008
- Indeks saham utama Amerika Serikat ditutup fluktuatif (bervariasi) pada akhir perdagangan Selasa waktu New York.

Harga Minyak Melemah, Bursa Wall Street Melemah
Seperti dikutip dari laman CNBC, Rabu, 20 Januari 2016, indeks saham utama ditutup bervariasi, padahal masih ada tekanan rendahnya harga minyak.

Saham di Wall Street Ditutup Sedikit Menguat
Pada perdagangan pagi, sejumlah indeks membuka keuntungan lebih dari 1 persen, padahal harga minyak mentah AS berbalik lebih rendah. Kontrak Februari, harga minyak AS melemah 96 sen ke level US$28,46 per barel, atau terendah sejak September 2003.

"Saya rasa kenaikan indeks lebih disebabkan karena adanya aksi profit taking (ambil untung), terutama jika harga minyak tidak bisa menguat," kata Marc Chaikin, CEO Chaikin Analytics.

Adapun, data ekonomi China yang lebih rendah mendorong harapan pasar adanya stimulus moneter lebih lanjut. 

China merilis data pertumbuhan domestik bruto (PDB) Cina pada 2015 sebesar 6,9 persen, laju pertumbuhan ekonomi paling lambat sejak 1990. Pada kuartal IV tahun lalu, PDB China tercatat 6,8 persen.

Penjualan ritel China pada Desember menunjukkan pertumbuhan 11,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sedangkan produksi industri tumbuh 5,9 persen. Namun, keduanya di bawah perkiraan analis sebelumnya.

Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini menjadi 3,4 persen.

The CBOE Volatilitas Index (VIX), yang secara luas dianggap sebagai ukuran terbaik dari kecemasan di pasar diperdagangkan mendekati 26.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik 27,94 poin (0,17 persen) ke level 16.016,02, dengan saham UnitedHealth dan Chevron yang memimpin penguatan saham.

Sementara itu, indeks S&P 500 naik 1 poin (0,05 persen) ke level 1.881,33, dipimpin oleh saham sektor utilitas. 

Adapun indeks Nasdaq melemah 11,47 poin (0,26 persen) ke level 4.476,95.

Volume saham yang diperdagangkan di Bursa Efek New York hampir mencapai 1,2 miliar unit saham dengan volume komposit mendekati 4,9 miliar unit saham.

Sementara itu, nilai tukar mata uang dolar menguat terhadap mata uang mitra dagang utama AS. Imbal hasil (yield) treasury 10 tahun yang digunakan untuk menentukan suku bunga KPR dan kredit konsumsi naik menjadi 2,05 persen.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya