Konsumsi China Naik, Harga Minyak Brent Menguat

Sumur minyak mentah.
Sumber :
  • REUTERS/Andrew Cullen
VIVA.co.id
- Harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) dalam perputaran tiba-tiba, anjlok 3,26 persen ke level US$28,46 per barel, setelah sebelumnya menguat lebih dari satu persen.

Sementara itu, dilansir CNBC, Rabu, 20 Januari 2016, harga minyak mentah jenis Brent rebound, setelah sebelumnya berada di level terendah dalam 12 tahun.

Harga minyak Brent menguat 32 sen atai 1,12 persen ke  posisi US$28,88 per barel. 

Pedagang mengungkapkan, harga minyak Brent menguat karena dukungan dari permintaan yang kuat dari China pada 2015.
Apple Dongkrak Nasdaq ke Level Tertinggi Sejak Juli 2015

Pada perhitungan Reuters, berdasarkan data pemerintah China, bahwa jumlah konsumsi minyak China pada tahun lalu mencetak rekor, yakni 10,32 juta barel per hari, naik 2,5 persen dari tahun 2014, bertolak belakang dari perlambatan pertumbuhan ekonomi negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Harga Minyak Kembali Anjlok

The International Energy Agency memperkirakan banjirnya pasokan minyak mentah di pasar global akan terjadi hingga akhir tahun ini, menyusul meningkatnya pasokan.
Harga Minyak Mentah Dunia Anjlok 2,3 Persen

"Tahun ini akan menjadi tahun ketiga berturut-turut banjirnya pasokan minyak di pasar global, yakni melebihi permintaan minyak yang hanya 1 juta barel per hari," ungkap The International Energy Agency.

Menurutnya, permintaan minyak global pada kuartal IV-2015 jatuh ke level terendah dalam satu tahun terakhir.

"Saya rasa masalah terbesar untuk minyak mentah saat ini adalah pada penyimpanan dan pasokan. Pasar juga mengkhawatirkan pasokan akan semakin berlebih dengan dicabutnya sanksi ekonomi ke Iran, sehingga Iran bisa mengekspor minyaknya kembali," kata Michael Corcelli, seorang manager hedge fund.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya