Cuaca Ekstrem Ganggu Operasi Kapal Pembangkit Listrik

Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Cuaca ekstrem yang melanda perairan di Amurang, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, membuat proses uji operasi kapal pembangkit listrik atau Marine Vessel Power Plant (MVPP) Zeynep Sultan, terganggu. Hal ini disebabkan oleh rusaknya fasilitas yang ada di gantry darat, yaitu dengan terangkatnya dua titik kaki tiang di sisi tower yang terlepas dan terangkat sekitar 15 centimeter dari pondasinya.

Dikutip dari keterangannya, Jumat 22 Januari 2016, Humas dan Bina Lingkungan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, dan Gorontalo (Suluttenggo), Derwaman Amir Uloli, mengatakan gantry darat adalah salah satu komponen utama yang dibangun sebagai media untuk menyalurkan listrik yang akan dihasilkan oleh kapal pembangkit listrik ke jaringan transmisi 150 kilo volt interkoneksi Sulawesi Utara-Gorontalo (Sulutgo).

Dermawan mengatakan kapal pembangkit listrik ini masih dalam proses uji coba operasi (commissioning), di mana untuk tahap awal telah berhasil melalui dua hari masa uji coba, yaitu pada hari Selasa dan Rabu, 19 dan 20 Januari 2016 dengan pembebanan 40 persen atau menghasilkan listrik tujuh megawatt ke sistem Sulutgo.

"Namun, akibat adanya kerusakan pada sisi gantry darat ini, maka rangkaian proses uji coba dengan sangat terpaksa harus di tunda dan baru akan kembali dilanjutkan tahapan uji pembebanan mesin 100 persen setelah selesai dilakukan perbaikan pada gantry darat," kata dia di Manado, Sulawesi Utara.

Dermawan mengatakan PLN mengupayakan secepatnya penyelesaian pekerjaan perbaikan kerusakan pada gantry darat ini agar dapat segera digunakan kembali untuk menyalurkan listrik.

"Untuk itu, PLN Wilayah Suluttenggo akan menurunkan tim gabungan yang terdiri dari AP2B (Area Penyaluran dan Pengaturan Beban) Sistem Minahasa dan UPK (Unit Pelaksana Konstruksi) Jaringan Sulawesi Utara-Gorontalo," kata dia.

Dermawan melanjutkan, untuk tahap awal, pada Kamis sore telah dilakukan langkah darurat berupa pembuatan penahan tower. Untuk jangka panjang, terutama dalam mengantisipasi kendala ombak, pihak Karpower, selaku pemilik kapal pembangkit ini, sedang membangun dermaga sekaligus pemecah gelombang agar kapal dapat terhindar dari terjangan ombak atau gelombang.

Sekadar informasi, sejak Rabu, 20 Januari 2016 hingga Kamis, 21 Januari 2016, hampir di seluruh daerah yang berada di wilayah propinsi Sulawesi Utara, dilanda cuaca yang cukup ekstrem berupa turunnya hujan dengan intensitas lebat, dan tiupan angin kencang yang berkisar antara 18-25 kilometer (km) per jam.

Cuaca ekstrem diprakirakan masih akan dapat terjadi dalam beberapa hari ke depan.

Ke Manado, Megawati Kunjungi Gereja
kelapa

Tepung Kelapa dari Sulut Diminati Warga Rusia

Sudah mengikuti standar internasional.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016