Sumber :
- Happy Oktavia/ Banyuwangi
VIVA.co.id - Menteri Pariwisata, Arief Yahya, yakin bahwa peristiwa ledakan bom di kawasan Thamrin pertengahan bulan lalu, tak berpengaruh pada kunjungan para wisatawan mancanegara untuk menyaksikan gerhana matahari total pada 9 Maret 2016 mendatang.
"Bom Sarinah sudah selesai dan beritanya juga sudah tidak ada, jadi sudah hampir nol beritanya tentang itu, dan tidak ada pelarangan untuk ke Indonesia," ujar Arief, di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Januari 2016.
Dia menjelaskan, fakta tersebut didapatkan dengan surveinya di 14 hotel di Jakarta, yang menyimpulkan tidak ada satupun yang membatalkan booking. Demikian juga dengan pemesanan airlines dan paket-paket tour. "Tidak ada yang membatalkan pemesanan," tegasnya.
Sementara itu, dengan datangnya fenomena langka, gerhana matahari total yang secara penuh bisa disaksikan oleh masyarakat di 12 provinsi dan setengahnya di beberapa kota di Indonesia, diapun menyatakan optimistis hal itu dapat menggenjot jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia.
Arief menargetkan sebanyak 100 ribu wisatawan mancanegara ikut menyaksikan ke Indonesia, dan sebanyak 5 juta wisatawan nusantara.
Dia memaparkan, di 12 provinsi, para wisatawan disuguhi dengan 100 acara untuk hiburan dan ceremony penyambutan 'kedatangan' gerhana matahari total.
Adapun, 12 provinsi di Indonesia yang dapat menyaksikan seluruh fenomena langka ini yakni Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Maluku Utara.
Selain itu, di sejumlah kota besar, seperti Palembang, Tanjung Pandang, Palangkaraya, Balikpapan, Palu, Ternate, Sofifi.
Sementara itu, sejumlah daerah lain di Indonesia juga bisa menyaksikan gerhana matahari sebagian, antara lain kota Padang, Jakarta, Bandung, Surabaya, Pontianak, Denpasar, Banjarmasin, Makassar, Kupang, Manado dan Ambon.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
