Ini Sebabnya Industri Dalam Negeri Tertekan

Sumber :
  • VIVA.co.id/ Chandra G. Asmara

VIVA.co.id - Anjloknya daya beli masyarakat sepanjang 2015 menyebabkan beberapa sektor industri dalam negeri terkena imbasnya. Kondisi ekonomi domestik, yang hingga saat ini tidak menentu, masih dirasakan oleh seluruh elemen masyarakat.

IHSG Diproyeksi Naik, Ini Pendorongnya
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Suwandi Wiratno, mengakui bahwa ada beberapa industri dalam negeri yang mengalami tekanan akibat menurunnya daya beli masyarakat sepanjang tahun lalu.
 
Lebih Oke Mana, Ekonomi RI atau Brasil?
"Penjualan otomotif turun. Baik itu roda empat, atau roda dua. Penjualan alat berat juga sudah turun sejak tiga tahun terakhir. Soal daya beli ini karena ekonomi kita tidak mendukung pada 2015," ujar Suwandi saat ditemui di Hotel Raffles, Jakarta, Selasa 26 Januari 2016.
 
Investor Optimistis, IHSG Lanjutkan Penguatan
Padahal, kata Suwandi, sektor industri yang mengalami tekanan seperti otomotif, dianggap memiliki peran yang cukup besar untuk menggenjot pertumbuhan domestik. Namun, menurunnya daya beli menyebabkan industri tersebut tidak mampu memberikan dorongan kepada pertumbuhan secara optimal.
 
"Pembiayaan besar datang dari sana (industri). Kalau semua turun, walaupun ada tapi tidak mengangkat pertumbuhan. Kita lihat di 2015 tidak hanya satu, tapi di beberapa sektor industri mengalami tekanan," katanya.
 
Kendati demikian, ia memaparkan, serapan belanja pemerintah di kuartal III-2015 mulai berjalan dengan baik. Apalagi, lelang proyek infrastruktur pun sudah dilakukan di awal tahun. Hal ini menjadi optimisme bagi pengusaha bahwa pertumbuhan ekonomi 2016 akan membaik.
 
"Alhamdulillah di akhir tahun kemarin sudah berjalan. Kami harapkan tahun ini lebih baik dari 2015," tutur Suwandi.
Uang rupiah.

Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global

Aksi damai 4 November tidak terlalu pengaruhi pergerakan rupiah.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016