Inflasi di Provinsi Ini Terbaik di Pulau Jawa

Sumber :
  • Dwi Royanto

VIVA.co.id - Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menyatakan kondisi perekonomian di Jawa Tengah memasuki awal 2016 jauh lebih baik dibandingkan provinsi lain di Indonesia.

Hal itu dibuktikan dengan angka inflasi Jateng yang relatif paling stabil di antara provinsi lain di Pulau Jawa.  "Tahun 2015, kondisi ekonomi makro di Jateng cukup baik. Pada triwulan III kemarin inflasi kami cukup baik di angka tiga persen," kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jateng, Ananda Pulungan di Semarang, Selasa 26 Januari 2016.

Stabilnya kondisi ekonomi pada triwulan III menjadikan BI optimistis pada triwulan IV Oktober-Desember akan jauh lebih baik mencapai angka 2,73 persen.
 
"Jateng bisa menjaga stabilitas harga dengan inflasi 2,73 persen. Itu terbaik di seluruh Provinsi Pulau Jawa, seperti Jatim, Jabar, DKI Jakarta, dan Yogyakarta," tutur dia.
 
Indikasi itu terlihat dari baiknya uang beredar dan kestabilan harga yang berimbas pada daya beli masyarakat, sehingga konsumsi masyarakat cenderung meningkat.
 
Jokowi Luapkan Kekesalahan kepada Ratusan Kepala Daerah
"Kami akan terus dorong pada konsumsi dan investasi. Apalagi, pemerintah sekarang terus mempercepat infrastruktur di segala lini, " ujar Ananda.
 
Gubernur BI Jamin ke Jokowi Inflasi 2016 Terkendali
Dari sisi ekspor, meski pada 2015 dominasi ke Amerika Serikat cenderung tak sebagus 2014, akan tetapi tingkat konsumsi dan investasi mampu menembus pada posisi yang baik.
 
BI Prediksi Desember Puncak Inflasi 2016
"Maka tahun ini akan kami perkirakan lebih baik dibanding triwulan sebelumnya. Perkiraan inflasi Januari lebih rendah 0,3-0,5 persen dibandingkan Desember lalu," ujarnya. 
 
Apalagi, harga kebutuhan pokok, seperti cabai, bawang merah, dan beras di awal 2016 secara umum telah turun. Hanya beberapa kebutuhan pokok yang kini belum menunjukkan kestabilan seperti daging sapi dan bawang putih.
 
"Itu yang punya potensi risiko inflasi tinggi. Tapi, kami tak perlu khawatir, karena sekarang Jateng punya sistem Sihati yang bisa memantau harga, termasuk daging, " kata Ananda.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya