Ini Waktu Terbaru Jam Kiamat

Jam kiamat yang diberlakukan ilmuwan Bulletin of the Atomic Scientists
Sumber :
  • RT

VIVA.co.id - Teka-teki pembaharuan waktu Jam Kiamat akhirnya terjawab. Kelompok ilmuwan Bulletin of the Atomic Scientists yang menggagas Jam Kiamat sudah menetapkan waktu terbaru Jam Kiamat.

Dalam pengumumannya di National Press Club, Washington DC, kelompok peneliti penggagas Jam Kiamat menetapkan waktu Jam Kiamat masih tetap, tiga menit sebelum tengah malam, sama seperti waktu Jam Kiamat yang ditetapkan pada 2015.

"Keputusan tidak mengubah Jam Kiamat pada 2016 bukanlah kabar yang bagus, kecuali kita mengubah cara kita berpikir, kemanusiaan menyisakan bahaya serius," kata fisikawan teoritik, Lawrence Krauss, Ketua Dewan Sponsor Bulletin of the Atomic Scientists dikutip dari Xinhua, Rabu 27 Januari 2016.

Untuk diketahui, penentuan waktu Jam Kiamat itu menjadi gambaran ilmuwan atas bentuk bencana dan kerawanan yang mengancam penduduk dunia, misalnya akibat senjata nuklir, teknologi darurat, dan pemanasan global.

Penyesuaian waktu Jam Kiamat dilakukan mengikuti perkembangan dan dinamika potensi ancaman dan bencana bumi tersebut. Jam Kiamat menunjukkan waktu tengah malam. Jadi jika waktu makin mendekati tengah malam berarti menunjukkan ancaman terhadap bumi kian besar.

Istilah Jam Kiamat ini menggunakan penggambaran kiamat dengan ditandai tengah malam serta idiom ledakan nuklir yang diwakili dengan perhitungan mundur ke angka nol. Tujuan Jam Kiamat ini adalah menyampaikan ancaman nyata terhadap kemanusiaan yang bakal terjadi di bumi.

Tidak berubahnya waktu Jam Kiamat pada tahun ini dipengaruhi oleh upaya pemerintah negara dunia untuk mencegah ancaman terhadap bumi. Sebagaimana diketahui beberapa waktu lalu, telah tercapai kesepakatan pencabutan sanksi program nuklir Iran dan Kesepakatan Paris untuk menurunkan suhu bumi di bawah 2 derajat celsius pada Konferensi Perubahan Iklim di Prancis akhir tahun lalu.

Bagi ilmuwan Jam Kiamat, kesepakatan penanganan nuklir dan pemanasan global itu setidaknya menjadi harapan untuk menghindari ancaman terhadap penduduk bumi.

"Itu merupakan titik terang kecil dalam situasi dunia gelap yang penuh dari potensi bencana," ujar kelompok ilmuwan.

Dalam pengumuman perkembangan Jam Kiamat itu, Krauss menyoroti dan mengkritik rencana Presiden Amerika Serikat, Barack Obama yang ingin mengembangkan program senjara nuklir kecil penyerang fasilitas gedung bawah tanah.

Dikatakan program yang bakal menelan biaya antara US$1 miliar sampai US$1 triliun itu akan menjadi ancaman bagi dunia.

"Tidak ada gunanya strategi menggunakan senjata nuklir, kita perlu mengurangi senjata nuklir kita, bukan menciptakan generasi baru persenjataan," jelas dia.

Ilmuwan mengatakan, guna membuat waktu Jam Kiamat kian menjauh dari tengah malam, pemimpin dunia didesak untuk secara dramatis mengurangi alokasi dana pengembangan senjata nuklir yang telah diusulkan. Selain itu, perlu juga ada komitmen melucuti senjata nuklir negara dunia serta pengurangan risiko limbah nuklir, dengan melibatkan Korea Utara.

Ilmuwan juga meminta keseriusan dan bukti komitmen pemimpin dunia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sesuai Kesekapatan Paris pada akhir tahun lalu. Terakhir, agar Jam Kiamat makin menjauh dari waktu tengah malam, ilmuwan mendesak ada lembaga khusus yang dirancang mengeksplorasi dan mengatasi soal penyalahgunaan teknologi baru yang berpotensi melahirkan bencana.

Atasi Krisis Energi Harus dengan Kerja Lintas Sektoral
Ilustrasi ledakan nuklir.

Terungkap, Ramalan Cuaca Setop Dunia dari Perang Nuklir

Badai Matahari pada 1967 sempat dianggap sebagai serangan nuklir.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016