Kembangkan UKM, Indonesia Gandeng Korea Selatan

Perajin sepatu dan sandal di Malang, Jawa Timur
Sumber :

VIVA.co.id - Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Korea Selatan untuk meningkatkan kerja sama bidang Usaha Kecil dan Menengah (UKM). 

Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
Komitmen kerja sama ini disampaikan dalam pertemuan antara perwakilan Korea Selatan di Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta.

"Kerja sama ini akan ditingkatkan dengan prinsip yang saling menguntungkan," kata Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Agus Muharram, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Rabu 27 Januari 2016.

IHSG Diproyeksi Naik, Ini Pendorongnya
Agus mengatakan, Negeri Gingseng ini sudah lama menjadi sahabat Indonesia dalam mengembangkan UKM dengan Korea Trade Investment Promotion Agency (KOTRA).

Lebih Oke Mana, Ekonomi RI atau Brasil?
Menurut dia, Korea menggunakan pendekatan program One Village One Product (OVOP) lewat koperasi untuk mengembangkan produk unggulan daerah dan ada 100 UKM lokal yang menjadi mitra UKM Korea Selatan. UKM yang dipilih untuk kerja sama adalah dari sektor manufaktur, yakni metal, mekanik, komponen IT, software dan food processing.

"Untuk itu, pemerintah Korea Selatan bukan hanya investasi di Indonesia, tetapi juga transfer teknologi yang saling mendukung. Saya rasa, ini sudah berjalan dengan baik," kata dia.

Agus melanjutkan, kerja sama bidang promosi UKM bisa dikembangkan di Busan Indonesia Center (BIC) di Korea. Indonesia membuka peluang terlibat dalam pameran di sana agar produk-produk UKM Indonesia dikenal di negara itu. "Korea juga bisa membeli produk (UKM Indonesia) di Smesco supaya bisa dipromosikan di sana," ujarnya.



Sementara itu, Chairman Busan Indonesia Center, Kim Soo-II, mengatakan pemerintah Korea, menyadari peran pemerintah dalam membina pelaku UKM. Tanpa ada dukungan yang kuat dari pemerintah, UKM setempat susah bersaing di pasar luar negeri.

"Saya melihat tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di Korea. Biasanya, UKM ini lemah dari sisi marketing pasar luar negeri. Mereka kekurangan tenaga spesialis yang menguasai bahasa asing," kata dia.

Kim melanjutkan, Kementerian Koperasi dan UKM diminta harus mengembangkan strategi dan mengisi kelemahan-kelemahan UKM supaya UKM bisa naik kelas. Kalau dibina, UKM berpotensi menciptakan lapangan kerja dan bisa menggerakkan ekonomi di daerah.

Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan UKM, Meliadi Sembiring, menambahkan, pihaknya berpesan, agar BIC bisa bekerja sama untuk mempromosikan UKM dengan Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM). "Ini harus ada komitmen tentang itu (promosi UKM)," kata Meliadi. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya