BI Peringatkan Pengusaha Waspadai 'Super Dollar'

Kantor Bank Indonesia.
Sumber :
  • REUTERS/Garry Lotulung
VIVA.co.id
Rupiah Masih Tertatih-tatih untuk Kembali Menguat
- Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, mengingatkan penguatan mata uang dolar Amerika Serikat atau yang biasa disebut sebagai fenomena super dolar masih akan terus terjadi dalam beberapa tahun kedepan.

Investor Optimistis, IHSG Lanjutkan Penguatan
"Saya dan mungkin pelaku usaha betul-betul memperhatikan ini, periode super dolar dalam tiga tahun kedepan. Periode itu karena Fed rate akan naik walau gradual," kata Agus dalam acara di "Mandiri Investment Forum 2016" di Jakarta hari ini.

Awal Pekan, Hati-Hati Rupiah Terdepresiasi
Ia mengatakan keputusan The Fed menaikkan suku bunga menunjukkan perbaikan ekonomi yang terjadi di AS. Agus menilai, naiknya suku bunga bisa berdampak pada negara berkembang termasuk Indonesia.

"Kita di Indonesia dan negara-negara emerging market harus waspada dengan super dolar yang ditunjukkan dengan kenaikan suku bunga," tuturnya.

Lebih jauh, Agus mengatakan, yang dikhawatirkan adalah goyangnya pasar modal seperti yang terjadi pada 2015 saat terdengar rumor kenaikan suku bunga The Fed. "Dunia perlu khawatir kalau ada resiko rebalancing portofolio," ujarnya.

Dengan demikian, untuk mengantisipasi adanya risiko super dolar tersebut, Agus menyarankan korporasi swasta untuk melakukan lindung nilai atau hedging.

"Kami dorong korporasi yang punya ULN (utang luar negeri) untuk mengatur risiko utangnya saat jatuh waktu pinjaman," ujar Agus. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya