IHSG Berpeluang Melanjutkan Penguatan

Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id
Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November
- Harga minyak mentah yang terus naik akan kembali mendorong saham-saham sektoral yang berbasiskan komoditas pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat 29 Januari 2016. 

IHSG Diproyeksi Naik, Ini Pendorongnya
Analis First Asia Capital, David N Sutyanto mengatakan, indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia berpeluang melanjutkan tren penguatannya.

Cari Pemain Saham Baru, BEI Gandeng Indosat dan Trimegah
"Diperkirakan bergerak di level 4.580 hingga 4.640 seiring rendahnya risiko pasar saham global dan kawasan," ujarnya di Jakarta, Jumat, 29 Januari 2016.

Harga minyak mentah di Amerika Serikat (AS) tadi malam menguat 4,64 persen di US$33,80 per barel setelah beredar berita Arab Saudi (OPEC) mengusulkan kepada Rusia mengurangi produksi minyak sebesar lima persen untuk meredam tekanan harga minyak mentah.

Selain saham sektor energi, penguatan saham di Wall Street turut ditopang sejumlah berita positif emiten terutama menyangkut pencapaian laba kuartal IV tahun 2015, seperti saham Facebook yang naik 15,5 persen dan Amazon naik 8,9 persen.

David mengungkap, di Wall Street tadi malam indeks Dow Jones dan S&P masing-masing menguat 0,8 persen dan 0,6 persen ditutup di 16.069,64 dan 1.893,36. "Penguatan terutama ditopang saham sektor energi menyusul rebound (berbalik naik) harga minyak mentah tadi malam," ucapnya.

Kemarin, setelah bergerak fluktuatif dalam rentang terbatas, IHSG berhasil tutup di teritori positif menguat 19,201 poin (0,4 persen) di 4.602,829.

"Ini untuk pertama kalinya IHSG tutup di atas 4.600 sejak perdagangan 7 Januari lalu," tuturnya.

Nilai transaksi di Pasar Reguler meningkat mencapai Rp4,1 triliun dibandingkan rata-rata harian sepanjang Januari ini yang hanya Rp3,74 triliun.

"Pergerakan IHSG kemarin juga sejalan dengan pergerakan pasar saham pasar negara berkembang di Asia yang menyambut positif putusan The Fed (Bank Sentral AS), malam sebelumnya, yang menahan tingkat bunga Fed pada level saat ini di 0,5 persen," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya