Korea Selatan Tertarik Kembangkan Industri Galangan Kapal RI

Saleh Husin
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
Pengamat: Proyek Infrastruktur Jangan Disetop
- Korea Selatan tertarik dan berminat untuk mengembangkan industri galangan kapal Indonesia. Tingginya kebutuhan kapal dan pertumbuhan ekonomi nasional menjadi daya tarik mereka.

Saleh Husin: Reshuffle Jadi Titik Balik Perbaikan Ekonomi
Menteri Perindustrian, Saleh Husin, menyambut baik keinginan Korea Selatan itu saat menerima kunjungan Duta Besar Kehormatan Jeju Island (Korea Selatan) untuk Indonesia, Rokhmin Dahuri, dan beberapa pengusaha Korea Selatan di kantornya, Kamis, 28 Januari 2016. 

Menperin Desak Calya-Sigra 100 Persen Indonesia
"Saya menyampaikan kepada mereka bahwa kami menyambut baik rencana ekspansi mereka. Secara khusus, saya mengatakan kepada pengusaha Korea Selatan bahwa program tol laut Presiden Joko Widodo (Jokowi) membutuhkan banyak kapal. Jadi, ini saat yang tepat," kata Saleh di Jakarta, dikutip dalam keterangan pers, Jumat, 29 Januari 2016.

Dia mengatakan bahwa Kementerian Perindustrian juga mendorong agar Negeri Gingseng ini turut mengembangkan industri komponen kapal di Indonesia. Industri komponen kapal berpeluang untuk tumbuh sebab kebutuhan kapal di dalam negeri tinggi dan adanya instruksi Jokowi yang meminta kementerian, lembaga, dan perusahaan pelat merah untuk membeli kapal dari industri galangan kapal nasional.

Sekadar informasi, beberapa perusahaan Korea Selatan yang bertemu Saleh adalah Chairman Busan Indonesia Center dan Presidenf of Daegu University of Foreign Studies, Kim Soo-Il, Presiden Korwell Corporation dan Dongil Shipyard (industri galangan kapal), Sung Tae Kim, Direktur Helukabel (industri kabel listrik), Pia Jeong, dan Advisor Jinwoo Co Ltd (produsen suku cadang otomotif), Wee Jin Dong.

Saleh meminta Korea Selatan untuk bermitra dengan industri galangan kapal domestik. Bahwa industri galangan kapal Indonesia memiliki kemampuan produksi dan berpengalaman bekerja sama dengan galangan luar negeri.

Dikatakan pula bahwa ada insentif bea masuk ditanggung pemerintah (BMDTP) untuk impor komponen kapal dan pajak pertambahan nilai (PPN) tidak dipungut untuk perusahaan pelayaran yang membeli kapal dari galangan kapal nasional.

"Kami juga siap memfasilitasi investor Korea Selatan untuk bertemu, berkenalan dan menjalin kerja sama lebih lanjut dengan industri galangan nasional, baik BUMN (Badan Usaha Milik Negara) maupun swasta," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya