Naikkan Likuiditas Pasar Modal, OJK Terbitkan Aturan GMRA

Pekerja membersihkan kaca di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
Cari Pemain Saham Baru, BEI Gandeng Indosat dan Trimegah
- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi menerbitkan surat edaran mengenai perjanjian transaksi repo, dengan standar internasional atau
global master repurchase agreement
Mengekor Wallstreet, Bursa Asia Dibuka Melemah
(GMRA). 

IHSG Berusaha Bertahan di Atas 5.400, Pilih Empat Saham Ini
Penerbitan dokumen GMRA Indonesia oleh OJK dilakukan melalui surat edaran dalam Bahasa Indonesia.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadad, Jumat 29 Januari 2016, mengatakan dengan hadirnya GMRA Indonesia, diharapkan dapat memperdalam dan meningkatkan likuiditas pasar.

"Kami bersyukur, karena barang ini jadi juga. Mudah-mudahan, dengan hadirnya GMRA hari ini, likuiditas pasar dapat meningkat," ujarnya di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta.

Selain itu, menurut Muliaman, dengan lahirnya landasan legal agreement dalam bertransaksi repo ini juga diharapkan bisa mendorong perusahaan-perusahaan untuk dapat mencatatkan sahamnya di bursa efek Tanah Air.

"GMRA juga bisa mendorong perusahaan untuk melakukan penawaran umum perdana saham (intilial public offering/IPO), atau mewujudkan semangat Pak Tito (Direktur Utama BEI, Tito Sulistio) untuk menambah jumlah emiten baru pada tahun ini. Sehingga, ungkapan Pak Tito, panen IPO pada tahun ini akan dapat terealisasi," tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida, mengatakan bahwa dasar pengaturan surat edaran GMRA tersebut melalui Peraturan OJK No.09/D.04/2015 tentang Pedoman Transaksi Repo bagi Lembaga Jasa Keuangan. 

"Pasar modal kita membutuhkan standarisasi terkait kegiatan repo di Indonesia. Diharapkan, dengan adanya GMRA ini, surat utang (obligasi) domestik menjadi lebih likuid dan pasar modal Tanah Air bisa lebih semarak lagi," tuturnya. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya