30-1-1948: Pembunuhan Mahatma Gandhi

Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id - Hari ini, 68 tahun yang lalu, India berduka. Tokoh politik yang juga pemimpin spiritual Gerakan Independen India, Mahatma Gandhi tewas dibunuh.

Mahatma Ghandi tewas dibunuh di New Delhi. Pelakunya adalah seorang pemeluk Hindu yang fanatik, ungkap History.com.

Lahir pada tahun 1869, Gandhi adalah putra dari seorang pejabat India. Gandhi beruntung memiliki seorang ibu yang sangat religius. Ibunya mengenalkan anak laki-lakinya itu pada  Jainisme, sebuah agama di India yang menjaga moral dengan ketat dan menganjurkan anti-kekerasan.

Gandhi tumbuh menjadi seorang pelajar dan mahasiswa biasa-biasa saja. Tahun 1888, ia diberi kesempatan untuk belajar hukum di Inggris. Pada tahun 1891, ia kembali ke India, tetapi gagal untuk menemukan pekerjaan hukum biasa.  Tahun 1893, Ghandi mendapat kontrak satu tahun di Afrika Selatan.

Ghandi ditempatkan di Natal, ia bertugas mengawasi rasisme dan hukum Afrika Selatan yang membatasi hak-hak buruh dari India. Suatu hari, saat berada di kereta Ghandi diusir dari kursi kelas satu dan dipaksa pindah ke kelas ekonomi dari kereta yang ia naiki. Petugas dengan sinis mengatakan, hanya mereka yang berkulit putih yang boleh naik di kelas satu, meski saat itu Ghandi mampu membeli tiketnya. Sejak itu ia bersumpah akan berjuang demi keadilan dan mempertahankan haknya sebagai seorang laki-laki India.

Sejak itu, Ghandi bertekad untuk memerdekakan negaranya, yang ketika itu masih dijajah oleh Inggris. Ia kembali ke India dan terus melakukan perlawanan. Ghandi terkenal dengan semboyannya, ahimsa, yang artinya melakukan perlawanan tanpa menggunakan kekerasan. India lalu terpecah menjadi dua bagian, India dan Pakistan. Namun Gandhi terus berjuang.

Belum Bayar Utang Rp30 Ribu, Suami Istri Dibunuh

Ia mencanangkan Satyagraha, yaitu menegakkan kebenaran. Satyagraha kemudian dijalankan secara luas dan efektif dalam perjuangan kemerdekaan. Perjuangan ini akhirnya mencapai satu titik dimana Inggris tak sanggup bertahan menentang ribuan massa rakyat yang menetangnya, aksi-damai yang menuntut kemerdekaan. "Satyagraha" dan "ahimsa" menjadi pilihan cara Ghandi berjuang.

Prinsip Satyagraha, yang sering diterjemahkan sebagai jalan menuju kebenaran, dan"ahimsa" atau melakukan perlawanan tanpa kekerasan, yang dilakukan Gandhi secara konsisten bahkan menginspirasi Marthin Luther King Jr dan Nelson Mandela, dua tokoh aktivis demokrasi dan anti-rasisme.

Tanggal 30 Januari 1948 tokoh kharismatik itu dibunuh. Seorang pemeluk Hindu fanatik yang marah, menuding Ghandi terlalu membela Muslim. Mahatma Ghandi meninggal dunia dalam usia 79 tahun. Namun "Satyagraha" dan "ahimsa" yang dikenalkannya pada dunia tetap terukir abadi. (ren)

Warga India selfie bareng singa

Selfie di Depan Singa, Denda Rp3 Juta

Padahal sudah ada larangan. Tetap saja ada yang nekat.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016