- VIVA.co.id/Dody Handoko
VIVA.co.id - Semakin maraknya perdagangan manusia yang terjadi di Indonesia membuat masyarakat resah.
Anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Rahayu Saraswati mengatakan, pihaknya bersama pemangku kepentingan terkait tengah berupaya semaksimal mungkin untuk meminimalisir adanya praktik ilegal tersebut.
Salah satunya adalah dengan menambah rumah aman (save house) bagi korban perdagangan manusia.
“Saya sedang perjuangkan save house di Komisi VIII. Kita perlu lebih. Selain itu, lapangan pekerjaan juga harus ada, agar mereka tidak menjual diri dan yang lainnya,” ujar Rahayu saat ditemui di Cafe Bistronomy Jakarta, Minggu 31 Desember 2015.
Di samping itu, ia menargetkan penerapan pusat data yang lebih menjanjikan, dengan dukungan dari pihak terkait, dan diharapkan mampu terealisasi pada tahun ini.
Rahayu berharap, dukungan-dukungan tersebut tidak hanya mengalir dari pihak tertentu, melainkan dari seluruh elemen masyarakat.
“Saya berharap, ada dukungan dari DPR secara anggaran dan personal. Semoga tidak lebih dari lima tahun ke depan. Semoga pengusaha dan pihak berwenang mendukung langkah memerangi perdagangan manusia,” tegas keponakan Prabowo Subianto tersebut.
Kejam, Suami Istri Ini Jual dan Lacurkan TKI di Malaysia
Korban yang terdata hingga 23 orang.
