Ini 5 Maskapai Indonesia yang Sering Delay

Ilustrasi pesawat Trigana Air
Sumber :
  • trigana-air
VIVA.co.id
- Maskapai penerbangan nasional Trigana Air, menjadi maskapai dengan tingkat keterlambatan (delay) tertinggi, disusul Travel Express dan Susi Air. 

Kementerian Perhubungan melakukan evaluasi mengenai OTP Badan Usaha Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri periode Juli sampai dengan Desember tahun 2015 (enam bulan) yang dilakukan kepada 15 maskapai berjadwal dalam negeri.

Adapun persentase yang diperoleh lima maskapai yang sering delay adalah,  pertama, Trigana Air dengan persentase 45,74 persen atau sebanyak 2.384 penerbangan mengalami delay, dari total 5.212 penerbangan. 

Kedua, Susi Air dengan persentase 34,96 persen atau sebanyak 7.271 penerbangan delay dari total 20.801 penerbangan. Ketiga, Travel Express dengan persentase 33,28 persen atau sebanyak 1.717 penerbangan delay dari total 5.159 penerbangan.
Segera Beroperasi, Ini Keunggulan Terminal 3 Soekarno-Hatta

Keempat Lion Air dengan persentase 29,52 persen atau sebanyak 25.043 penerbangan delay dari total 86.043 penerbangan. Dan kelima adalah Wings Air dengan persentase 27,61 persen atau 8.859 penerbangan delay dari total 32.085 penerbangan. 
Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Siap Dioperasikan

"Berdasarkan hasil evaluasi terhadap 15 maskapai tersebut, terdapat 356.621 penerbangan pada periode tersebut. Persentase penerbangan tepat waktu/OTP pada periode tersebut yaitu 77,16 persen atau sebanyak 275.172 penerbangan," kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, J.A. Barata dikutip dari keterangan tertulis yang diterima VIVA.co.id, Selasa 2 Februari 2016. 
Melihat Kesiapan Terminal 3 Soekarno-Hatta

Menurut Barata, dari evaluasi tersebut, ditemukan beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya keterlambatan penerbangan. 

Pertama, faktor teknis operasional yaitu faktor keterlambatan yang disebabkan faktor kondisi bandara (di luar manajemen maskapai), kemudian faktor nonteknis operasional yaitu faktor keterlambatan penerbangan yang disebabkan karena manajemen maskapai dan terakhir faktor cuaca. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya