Kemenristek: Teknologi Antikanker Warsito Tak Ada Masalah

Warsito Purwo Taruno, penemu ECVT. Alat pemindai otak berbentuk helm ini dianggap lebih baik dari CT Scan biasa.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto

VIVA.co.id - Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menjawab keluhan yang dilontarkan oleh penemu metode terapi kanker Electro-Capacitive Cancer Therapy (ECCT), Warsito Purwo Taruno.
 
Warsito mengeluhkankan klinik riset kankernya hampir ‘tumbang’ karena terkendala evaluasi yang tengah dilakukan oleh Kemenristekdikti dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
 
Menanggapi hal itu, Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti, Ainun Naim mengatakan, Kemenristekdikti mendukung penuh teknologi terapi kanker yang dilahirkan oleh Warsito.
 
“Kalau kita mendukung dan Kemenkes sudah mau mendampingi, jadi sementara ini sebetulnya, di sini belum dibuka lagi itu kliniknya, pelayanan kesehatannya, karena masih akan didampingi Kemenkes,” ujar Ainun kepada VIVA.co.id, di Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan, Selasa 2 Februari 2016.
 
Ainun menambahkan, Kemenristekdikti sudah menyatakan, jika riset terapi kanker Warsito sama sekali tidak ada masalah.
 
“Oooh, tidak ada masalah (penelitiannya),” tegas Ainun.
 
Diberitakan sebelumnya, selama evaluasi klinik dan terapi riset, Kemenkes dan Kemenristek akan menunjuk rumah sakit untuk melaksanakan uji klinis, tetapi sejauh ini tidak ada timeline yang pasti dan semua tahapan penelitian akan diulang.
 
Selama dua bulan, status klinik Warsito merasa ‘digantung’, dan akhirnya ia terpaksa mem-PHK 70 persen karyawannya.

Cara Sederhana Deteksi Kanker
Ilustrasi kanker.

Kanker, Penyakit Mahal yang Umum di Negara Miskin

Di Indonesia, konsumsi gorengan dan rokok jadi bagian dari kebiasaan.

img_title
VIVA.co.id
29 Juli 2016