Ini Keunggulan Investasi Reksadana Dibanding Deposito

Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
Total Kekayaan Reksadana Tahun Ini Capai Rp343 Triliun
- Reksadana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal. Khususnya pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. 

Tujuh Dosa Besar dalam Berinvestasi
Umumnya peminat reksadana adalah masyarakat menengah dan menengah atas. Namun, saat ini investasi reksadana dapat dimiliki dengan harga terjangkau.

Asuransi dan Properti Jadi Primadona Investasi
Ketua Umum Asosiasi Perencana Keuangan Indonesia (Aperkei), Deni Lesmana, mengatakan investasi reksadana dapat dijadikan pilihan investasi selain produk investasi perbankan seperti deposito ataupun emas. Namun, reksadana merupakan produk investasi jangka panjang.

"Reksadana salah satu produk keuangan di mana tujuan investasi jangka panjang. Lima tahun baru kelihatan," ujarnya, saat ditemui dalam acara penghargaan reksadana terbaik di Kopitiam Pacific Place Jakarta, Kamis, 4 Februari 2016.

Deni mengatakan, hasil investasi dari reksadana lebih sering disebut sebagai return atau imbal hasil. Sama dengan produk deposito, tetapi keuntungan dari reksadana tidak dikenakan biaya pajak.

"Beda dengan deposito itu returnnya akan kena pajak. Reksadana enggak," ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Rangking dan Rating Produk Keuangan, Hasan Azzahid, menjelaskan jika ingin berinvestasi di reksadana perlu disesuaikan dengan karakter pribadi serta melihat kondisi finansial pemodal.

Dia menjelaskan, tingkat risiko investasi reksadana pun beragam. Mulai risiko terendah dari reksadana pasar uang, kemudian pendapatan tetap, lalu campuran, dan yang terakhir reksadana saham.

"Kami sebagai perencana keuangan lebih menyarankan untuk tujuan jangka panjang lebih baik ke saham, kalau mau main aman paling tidak campuran. Kalau jangka waktunya setahun dua tahun pasar uang dan pendapatan tetap," ujarnya. (one)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya