Laba Merosot, Shell PHK 10 Ribu Karyawan

Pom Bensin Shell
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVA.co.id - Perusahaan minyak terbesar asal Belanda, Royal Dutch Shell, telah mengkonfirmasi akan mengurangi atau melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) 10.000 karyawannya. Hal ini dilakukan di saat perusahaan mengalami penurunan tajam laba tahunan dalam 13 tahun terakhir.

Dilansir Reuters, Kamis 4 Februari 2016, Shell melaporkan laba usaha 2015 anjlok 87 persen menjadi US$1,94 miliar. Ini merupakan pencapaian terburuk sejak 2002 dengan unit produksi minyak dan gasnya mengalami pukulan paling berat.

"Shell akan mengambil keputusan-keputusan berdampak lebih jauh agar mampu melalui penurunan harga minyak, dan kondisi-kondisi harus menjamin itu," kata Chief Executive Shell, Ben van Beurden.

Rendahnya harga minyak telah menyebabkan perusahaan-perusahaan minyak mengalami kerugian dan penurunan pendapatan. Perusahaan-perusahaan besar dunia seperti Exxon Mobil, BP, dan Chevron telah lebih dulu melaporkan rencana pemangkasan anggaran dan tenaga kerja.

Shell pun sudah memangkas proyek multi-miliar dolar dalam beberapa tahun terakhir, termasuk program eksplorasi minyak di Alaskan Arctic Sea, Abu Dhabi, dan Carmon Creek di Kanada.

Saham di Wall Street Ditutup Sedikit Menguat

Shell telah memangkas anggaran investasi setahun ini menjadi US$28,9 miliar, lebih rendah US$8,4 miliar dibanding 2014. Shell juga menjual asetnya senilai US$5,5 miliar di 2015.

Shell sudah menyatakan akan mengurangi 10.000 karyawannya setelah mengambilalih perusahaan kompetitornya, BG Group, pada bulan lalu. Sinergi perusahaan dengan BG akan menjadi kebijakan utama atas penghematan biaya yang sudah direncanakan. (one)

 Rig minyak

Harga Minyak Dunia Turun, Pasar Khawatir Stok Melimpah

Tren ini terjadi jelang pertemuan rutin OPEC di Aljazair bulan depan.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016