Google Pakai Iklan untuk 'Lawan' ISIS

Ilustrasi google music
Sumber :
  • google

VIVA.co.id – Perusahaan teknologi terus bertekad memerangi konten radikalisme di internet. Facebook sampai Google sudah pernah menyatakan komitmennya untuk melawan konten ekstremis tersebut.

'Tantang' Rusia, AS Unjuk Kekuatan di Laut Mediterania

Tapi sayangnya, internet menyediakan hampir semua informasi termasuk bagaimana cara untuk terhubung dan bergabung dengan ISIS. Makanya, Google mengaku tak tinggal diam untuk melawan konten kelompok ekstremis semacam itu.

Dikutip Ubergizmo, Jumat 5 Februari 2016, laporan The Guardian menyebutkan perusahaan internet itu punya rencana untuk melawan pencarian ekstremis pada mesin pencariannya.

Afghanistan Punya Strategi Baru Lawan ISIS

Menariknya, Google punya cara unik untuk rencana itu, yaitu melawan konten ekstremis dengan iklan antiradikalisasi. Jadi, begitu ada pengguna internet yang mencari informasi bagaimana bergabung dengan kelompok teroris misalnya, maka pengguna tersebut akan disambut dengan video dan informasi yang berupaya menghalangi Anda dari niatan tersebut.

"Kami harus mendapatkan hal-hal buruk tersebut, dan penting juga untuk secara ekstrem bahwa orang mampu menemukan informasi bagus. Saat orang merasa terisolasi, kemudian online, mereka menemukan komunitas harapan bukan komunitas yang berbahaya," kata Anthony House, Manajer Senior Kebijakan Publik dan Komunikasi Google.

Presiden Madrid Dedikasikan Gelar Buat Korban Kekejaman ISIS

House mengungkapkan, Google akan merilis dua program percontohan untuk iklan antiradikalisasi tersebut.

"Satu program, yaitu memastikan jenis video ini makin mudah ditemukan di YouTube," kata dia.

Kemudian, program satunya yaitu memastikan saat menaruh istilah pencarian yang berpotensi merusak pada mesin pencarian Google, maka dengan demikian pengguna akan menemukan skema naratif melawan konten radikalisme di internet.

Sebelumnya, Google sudah mendeklarasikan untuk membunuh ISIS di internet.

Direktur Google Ideas, Jared Cohen pertengahan bulan lalu berpendapat mesin propaganda ISIS bisa keok jika aktivitas mereka di dunia maya bisa dilokalisasi ke dalam wilayah "jaringan gelap".

Istilah "jaringan gelap" merupakan istilah untuk kumpulan website yang terlihat tapi menyembunyikan alamat protokol internet dari server yang menjalankan website tersebut.

Dengan pengaturan itu, website bisa dikunjungi pengguna internet, tapi pengguna sangat susah untuk mengetahui siapa di balik situs tersebut. Umumnya, website yang ada di "jaringan gelap" ini tidak akan ditemukan dalam mesin pencari.

Nah, untuk membuang ISIS pada "jaringan gelap" itu, kata Cohen, caranya yaitu bagaimana menciptakan kondisi yang membuat anggota dan simpatisan ISIS takut dan khawatir saat mereka memosting propaganda mereka di dunia maya.

"Kelompok teroris sepeti ISIS, mereka beroperasi di jaringan gelap, apakah kita menginginkan mereka atau tidak. Apa yang baru yaitu mereka mengoperasikan tanpa dukungan internet yang kita nikmati," kata dia.

Kondisi polsek Wonokromo Surabaya usai penyerangan seorang pria tak dikenal, Sabtu (17/8/2019) (FOTO: Istimewa)

Terduga Simpatisan ISIS Serang Polsek Wonokromo

Satu polisi terluka kena bacokan

img_title
VIVA.co.id
18 Agustus 2019