Sumber :
- VIVA.co.id/ Agus Rahmat
VIVA.co.id
- Kapal khusus ternak Camara Nusantara I kembali merapat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Kapal ini membawa ratusan ekor sapi dari Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk memenuhi kebutuhan daging sapi Ibu Kota.
Kapal khusus ternak itu mengangkut 500 ekor sapi dari NTT. Terdiri dari 300 ekor sapi asal Bali, yang diangkut dari Kupang, NTT, dan 200 ekor sapi Sumba jenis Ongole yang diangkut dari Pelabuhan Waingapu, NTT.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Kapal khusus ternak itu mengangkut 500 ekor sapi dari NTT. Terdiri dari 300 ekor sapi asal Bali, yang diangkut dari Kupang, NTT, dan 200 ekor sapi Sumba jenis Ongole yang diangkut dari Pelabuhan Waingapu, NTT.
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, mengklaim pengangkutan ternak dengan kapal, bisa menurunkan biaya angkut kapal. Dikatakan dengan pengangkutan lewat laut, biaya angkut bisa ditekan dari Rp1,8 juta per ekor menjadi Rp320 ribu per ekor.
"Yang kedua, (susutnya) bobot menjadi turun dari 20 persen menjadi tiga persen," kata dia di Jakarta, Selasa, 9 Februari 2016.
Yang ketiga, Amran mengharuskan sapi-sapi yang masuk ke kapal ini adalah sapi jantan. Pihaknya melarang sapi betina diangkut oleh kapal ternak ini dari NTT.
"Kami sudah menginstruksikan ke Badan Karantina supaya tidak boleh ada sapi betina yang naik di Kapal Camara ini," kata dia.
Sekadar informasi, berdasarkan rekapitulasi data pengajuan Shipping Instruction (SI) pada tanggal 29 Januari 2016, ada tiga belas perusahaan yang telah mengajukan permintaan untuk menggunakan kapal khusus ternak ini. Adapun total jumlah sapi yang diajukan sebanyak 1.063 ekor.
Untuk pelayaran kali ini telah ditetapkan sembilan perusahaan sebagai calon pengguna kapal, mengingat kapasitas angkutnya sebanyak 500 ekor. Dari sisi efisiensi biaya, keberadaan kapal khusus ternak ini diharapkan bisa menghemat biaya, dan mengurangi susut ternak dalam perjalanan, karena menerapkan kesejahteraan hewan selama perjalanan.
Setelah 2 Februari 2016, jadwal pelayaran khusus ternak berikutnya adalah tanggal 16 Februari 2016 dan 1 Maret 2016. Kementerian Pertanian mensosialisasikan jadwal tersebut dan mendistribusikannya kepada Dinas Peternakan di daerah. Lalu, dinas tersebut mensosialisasikannya kepada calon pengguna kapal di daerah.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, mengklaim pengangkutan ternak dengan kapal, bisa menurunkan biaya angkut kapal. Dikatakan dengan pengangkutan lewat laut, biaya angkut bisa ditekan dari Rp1,8 juta per ekor menjadi Rp320 ribu per ekor.
