Ini Peserta Penyalur KUR 2016

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
- Pemerintah menambah jumlah total bank penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi 19 bank dengan alokasi anggaran Rp103,2 triliun, ditambah dengan empat perusahaan pembiayaan non bank dengan alokasi sebesar Rp1,5 triliun. 

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad, Kamis 11 Februari 2016, mengatakan 19 bank tersebut didominasi oleh bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Bank Pembangunan Daerah (BPD), sampai dengan bank-bank milik swasta.

"Bank yang ikut tidak boleh sembarangan. Harus ada persyaratan dan kriteria. Kredit macet (NPL) harus baik, juga ada pengalaman di bidang pengelolaan mikro dan kecil," ujar Muliaman dalam konferensi pers di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Jakarta.

Menurutnya, BPD yang tercatat akan menyalurkan KUR pada tahun ini adalah BPD Jawa Tengah, BPD Kalimantan Barat, BPD Nusa Tenggara Timur, BPD Bali, BPD DI Yogyakarta, BPD Sulawesi Selatan dan Barat, dan BPD Sumatera Utara.

Sementara itu, untuk bank BUMN, Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang mendapatkan alokasi sebesar Rp67,5 triliun, Bank Negara Indonesia (BNI) dengan alokasi Rp11,5 triliun, dan Bank Mandiri dengan alokasi sebesar Rp14 triliun.

"Kalau dijumlahkan, ini hampir 70 persen alokasi anggaran KUR yang ada. Selebihnya adalah bank swasta yang tidak besar-besar. Tetapi, perhatian kita khusus ke bank daerah," kata dia.

Sementara itu, untuk perusahaan penjamin non bank, adalah Perum Jamkrindo, PT Askrindo, PT Jamkrida Riau, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Jawa Tengah, dan PT Jamkrindo Syariah. "Kami apresiasi, karena daerah juga berusaha mengamankan KUR ini," ujar Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.

Sri Mulyani Ingin UMKM Perluas Jaringan ke Luar Negeri
Berdasarkan data dari Biro Persidangan, Hukum, dan Hubungan Masyarakat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang dihimpun VIVA.co.id, bank swasta yang ikut menjadi peserta penyalur KUR  adalah Bank Central Asia (BCA), Artha Graha, BTPN, dan Bank Bukopin. (asp)
World Islamic Economic Forum (WIEF) Ke-12 Tahun 2016

Sri Mulyani: Nilai Perjanjian WIEF US$900 Juta, Masih Kecil

Ia mengharapkan perjanjian ini meningkatkan jaringan pengusaha UMKM.

img_title
VIVA.co.id
4 Agustus 2016