Batas Tarif Diturunkan, Penumpang Garuda Diprediksi Naik

Direktur Utama Garuda Indonesia, M. Arif Wibowo.
Sumber :
  • Fikri Halim/VIVA.co.id

VIVA.co.id - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menerbitkan aturan untuk menurunkan tarif batas atas dan batas bawah maskapai penerbangan kelas ekonomi sebesar lima persen. Kebijakan ini ditetapkan pada 28 Januari 2016 lalu dan akan berlaku sebulan setelah ditetapkan.

Harga Minyak Dunia Turun, Pasar Khawatir Stok Melimpah
Menanggapi hal itu, Direktur Utama Garuda Indonesia, Muhammad Arief Wibowo mengatakan, aturan baru tersebut bisa membuat pertumbuhan penumpang akan semakin meningkat. Apalagi ditetapkan juga tarif batas bawah maskapai, yaitu 30 persen dari tarif batas atas, artinya turun dari ketetapan sebelumnya 40 persen dari batas atas. 
 
Menanti Data Inflasi China, Bursa Asia Dibuka Naik
"Kalau revenue-kan terhadap total penumpang yang naik, karena harga itu tentu akan direspons oleh pengguna. Jadi, sepanjang itu akan direspons oleh customer, bisa saja akan meningkatkan revenue, karena bisa saja orang naik pesawat akan nambah banyak," kata Arief ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat 12 Februari 2016. 
 
OPEC Berencana Tahan Pasokan, Harga Minyak Naik
Dengan aturan ini, menurutnya, Garuda akan lebih leluasa untuk memberi stimulasi tiket pada saat sepi penumpang. Sehingga, pada akhirnya terjadi peningkatan jumlah penumpang. 
 
"Kami tergantung mekanisme pasar, bisa bilang kalau hari ini, misalnya 100 besok bisa 120, atau bahkan lebih murah, misal hari Sabtu orang kan jarang terbang, kami bisa create demand, dikasih stimulasi. Yang penting dibatasin, tidak boleh turun dari batas bawah, dan juga ketika peak tidak boleh naik di atas batas atas," kata dia. 
 
Arief menyampaikan, pertumbuhan penumpang maskapai Garuda pada tahun ini diproyeksi akan meningkat hingga 10 persen. Pada tahun lalu, jumlah penumpang Garuda Indonesia mencapai 25 juta penumpang.
 
"Kemarin 2015, Garuda 25 juta, kalau citilink 10 juta, Saya prediksi tahun ini akan tumbuh 10 persen, melihat respons pasar," kata dia
 
Selain itu, ia menambahkan, market share penerbangan dalam negeri Garuda Indonesia pada tahun ini ditarget akan bisa mencapai 50 persen. Hal ini didukung dengan ekspansi perusahaan seperti penambahan pesawat dan akan dioperasikannya Bandara Pondok Cabe. 
 
"Tahun lalu, market share kami 44 persen yang domestik, mudah-mudahan tahun ini bisa tembus 50 persen, karena kan kami ekspansi juga. Citilink menambah delapan pesawat, lalu Garuda tambah ATR. Kita juga banyak nambah wide body, lalu juga Pondok Cabe itu kita akan operasikan tiga pesawat di sana," kata dia. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya