Toshiba Bantah Mau Jual Pabrik di China

Toshiba.
Sumber :
  • Reuters
VIVA.co.id
- Toshiba Corp mengatakan tidak akan menarik diri dari produksi komputer pribadi dan menjual pabrik di Hangzhou, China.

Dilansir dari Reuters, Selasa 16 Februari 2016, pernyataan tersebut dikeluarkan juru bicara Toshiba menyusul laporan oleh surat kabar Sankei, yang mengatakan raksasa elektronik Jepang itu berencana keluar dari bisnis komputer PC, menyusul skandal akuntansi besar.

Sankei mengatakan Toshiba, Fujitsu Ltd dan VAIO sedang dalam pembicaraan untuk menggabungkan bisnis PC mereka.

Toshiba akan memproduksi merek Dynabook untuk Fujitsu, sedangkan VAIO sementara akan berfokus pada desain dan pengembangan, membantu memotong biaya, kata surat kabar itu.
Kemenaker: Toshiba PHK 40 Persen Karyawannya

Seperti diketahui, di Indonesia, Toshiba dikabarkan telah menutup pabrik di Cikarang, Kabupaten Bekasi, baru-baru ini. Dalam 10 tahun terakhir, Toshiba telah menutup enam unit produksinya di Indonesia.
BKPM Minta Toshiba dan Panasonic Kooperatif

Perusahaan elektronik asal Jepang itu bulan lalu telah mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) hampir 7.000 tenaga kerja, menyusul ditemukannya skandal akuntansi senilai US$1,3 miliar dalam perombakan perusahaan agar lebih efisien.
Panasonic dan Toshiba Kalah Bersaing Dianggap Tak Masuk Akal
 
Manajemen Toshiba saat ini lebih memilih mengubah fokus bisnis menjadi ke produksi chip dan energi nuklir. 

Pada kuartal I-2016, Toshiba diperkirakan akan menderita kerugian bersih sebesar US$4,53 miliar, karena biaya restrukturisasi perusahaan, termasuk proses penutupan pabrik di Cikarang, Indonesia.
 
"Dengan menerapkan semua ini, kami ingin mendapatkan kepercayaan kembali dari pemegang saham, bahwa kami akan mengubah bisnis menjadi lebih kuat," ungkap manajemen Toshiba dalam sebuah pernyataan.
 
Pada Agustus tahun lalu, Toshiba membukukan kerugian bersih 37,8 miliar yen karena membengkaknya biaya operasional. Hingga saat ini Toshiba masih melakukan penyelidikan terkait skandal akuntansi.
 
Skandal akuntansi itu telah menyebabkan para karyawan mempertanyakan atasan mereka. Toshiba juga telah menggugat tiga mantan CEOnya.
 
Sejak adanya pemberitaan terkait skandal akuntansi itu, harga saham Toshiba anjlok hingga 40 persen. (ren)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya