Si Unyil Jadi Film Animasi, Ini Dampaknya di Dunia Bisnis

Si Unyil
Sumber :
  • Istimewa
VIVA.co.id
Pemerintah Bangun Palapa Ring Barat dan Tengah Rp2,6 Triliun
- Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mendukung penuh produksi serial Petualangan Si Unyil yang rencananya akan tayang perdana pada 17 Agustus 2016. Sejumlah tantangan dalam proses produksi diharapkan akan terbayar dengan efek berganda bisnis yang dihasilkan setelah film anak Indonesia itu berhasil ditayangkan.

Si Unyil Versi Animasi 3D Telan Biaya Miliaran Rupiah

Wakil kepala Bekraf, Ricky Josep Pesik menyampaikan serial Si Unyil bisa mendatangkan efek berganda yang tinggi, tidak hanya dari sisi bisnis animasi saja, namun juga sektor bisnis yang berbasis informasi dan teknologi.
Telkom Akan Biayai Serial Animasi Petualangan Si Unyil


"Bekraf mencoba, bukan hanya melihat sektor bisnis animasi saja, tapi juga melacak efek berganda, karena sektor animasi ini sektor bisnis konten yang berbasis IT. Kita bisa mencoba memperbaiki itu. Secara teknis, proses akan panjang," kata Ricky di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu 17 Februari 2016.


Ia mengatakan, bahwa untuk pengembangan animasi pihaknya akan sering berkoordinasi dengan Asosiasi Industri Animasi dan Kreatif Indonesia (Ainaki). Menurut dia, dengan dibukanya investasi asing di sektor perfilman, maka akan membuat jumlah tayang dan layar tayang film meningkat.


"DNI (daftar negatif investasi) perfilman akan meningkatkan jumlah tayang apalagi mengikuti UU perfilman harus diisi konten-konten yang banyak dan ini efeknya ke animasi. Ke depannya peluang ini akan jadi industri dan melahirkan produser film animasi yang besar," kata dia.


Ia mengatakan, selain mengembangkan potensi bisnis film di Indonesia, ia ingin menciptakan potensi baru ekonomi kreatif yang berbasis informasi dan teknologi (IT).


"Kita ingin semua industri ekonomi kreatif bisa berbasis IT. Kontribusi animasi masih kecil atau lima persen di industri kreatif. Kami mencoba mendorong agar bisa ada efek berganda," kata dia.


Di tempat yang sama, Direktur Utama Perum Perusahaan Film Negara (PFN), Sehlvy Arifin mengatakan, pihaknya selaku pelopor terus berjuang meluncurkan serial anak Si Unyil pada tahun ini. Berbagai kendala pun dihadapi mulai dari keterbatasan biaya hingga proses produksi desain karakter animasi yang cukup rumit.


"Tantangannya, ada kesulitan mencoba desain bentuk boneka karakter animasi, kemudian tantangan pendanaan yaitu perlu biaya tinggi. Alhamdullilah Telkom sudah mau bantu di
season
pertama, Telkom bantu Rp500 sampai 600 juta per episode atau sebanyak 13 episode, untuk satu
season
," kata dia.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya