- REUTERS/Garry Lotulung
VIVA.co.id - Bank Indonesia (BI) terus melakukan pelonggaran kebijakan moneter, di antaranya dengan menurunkan giro wajib minimum (GWM) Primer sebesar satu persen menjadi 6,5 persen.
"Kami harapkan kebijakan ini menambah likuiditas hingga Rp34 triliun, dan akan meningkatkan laju pertumbuhan kredit," ujar Gubernur BI, Agus Martowardojo, di gedung BI, Jakarta, Kamis, 18 Februari 2016.
BI menargetkan pertumbuhan kredit mencapai 14 persen di 2016, naik dibanding 2015 yang tercatat 10,5 persen.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, kebijakan penurunan GWM Primer akan memperbaiki kondisi dana pihak ketiga perbankan, sehingga berdampak positif untuk penyaluran kredit.
"Bank Indonesia akan menjaga kondisi likuiditas dalam perekonomian agar cukup untuk mendukung penyaluran kredit lebih lanjut," ujarnya.
Sebelumnya, pada November 2015 BI sudah menurunkan GWM menjadi 7,5 persen dari delapan persen.