Dana Sawit Disiapkan untuk Beasiswa Anak Petani

Ilustrasi/Buruh di perusahaan kelapa sawwit Indonesia
Sumber :

VIVA.co.id - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) saat ini, melakukan kerja sama dengan tiga lembaga riset dari Kementerian Pertanian, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Ada Moratorium, Investasi Sawit Tetap Berjalan Baik
Direktur Utama BPDPKS, Bayu Krisnamurthi mengatakan,‎ kerja sama ini dilakukan untuk  mendorong penelitian dan pengembangan perkebunan kelapa sawit. 
 
Semester I, Bakrie Plantations Catat Penjualan Rp770 Miliar
Salah satunya dengan penguatan, pengembangan, dan peningkatan pemberdayaan perkebunan dan industri kelapa sawit nasional yang saling bersinergi di sektor hulu dan hilir, agar terwujud perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan.
 
Laba Anjlok, Astra Agro Lestari Tak Bagi Dividen
Menurut Bayu, guna merealisasikan hal ini, nantinya banyak anak-anak petani sawit yang akan diberikan beasiswa pendidikan, guna lebih mengembangkan sumber daya manusia perkebunan kelapa sawit.
 
"Program ini kita alokasikan dana sebesar Rp90 miliar dari dana sawit. Nanti, dana itu dihitung secara keseluruhan dari beasiswa SMK, D1, dan 1.150 petani," ujar Bayu di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat 19 Februari 2016.
 
Ia menjelaskan, ‎pembagian beasiswa itu di antaranya telah diberikan kepada 60 siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). "Fokusnya di daerah sentral produksi kelapa sawit. Dan, pelatihan untuk 90 siswa SMK pertanian untuk kelapa sawit," kata dia. 
 
Sementara itu, kata Bayu, pihaknya juga memberikan beasiswa D1 kepada 300 mahasiswa yang akan dilatih untuk menjadi koordinator kebun dengan lingkup tugas 100 hektar per orang. 
 
Menurutnya, dalam hal ini BPDP bekerja sama dengan dua perguruan tinggi, yakni INSTIPER Yogyakarta dan Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi.
 
Dengan begitu, jika program beasiswa ini semuanya terealisasi, dia berharap dunia perkebunan kelapa sawit bisa semakin berkembang. Karena, para petani kelapa sawit yang lahannya harus di tanam kembali sudah berusia lanjut sehingga diperlukan regenerasi.
 
"Jadi, dengan memberikan pendidikan bagi putra putri petani kebun kelapa sawit, menjadi bagian dari sustainability (ketahanan). Kami juga memberikan pelatihan bagi 1150 petani yang akan membekali diri dalam sustainability dan peningkatkan produktivitas," ujarnya. (asp)
 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya