Tertekan Harga Minyak, Wall Street Variatif

Pialang tengah bekerja di lantai Bursa Efek New York
Sumber :
  • REUTERS/Brendan McDermid

VIVA.co.id - Indeks saham utama Amerika Serikat ditutup bervariasi pada akhir perdagangan Jumat akhir pekan lalu waktu New York, lantaran tekanan turunnya harga minyak dunia.

Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008
Namun, seperti dikutip dari laman CNBC, Senin, 21 Februari 2016, rata-rata indeks pulih dari kerugian besar pada saat pembukaan, dengan indeks Nasdaq berakhir naik hampir 0,4 persen.
 
Harga Minyak Melemah, Bursa Wall Street Melemah
Harga minyak WTI untuk pengiriman Maret pada perdagangan akhir pekan lalu ditutup turun US$1,13 ke level US$29,64 per barel. 
 
Saham di Wall Street Ditutup Sedikit Menguat
Sementara itu, data ekonomi AS, yakni indeks harga konsumen berada di level 0,3 persen karena kenaikan harga bahan pangan dan energi pada Januari 2016.
 
The CBOE Volatilitas Index (VIX), yang secara luas dianggap sebagai ukuran terbaik dari kecemasan di pasar diperdagangkan mendekati 20,5.
 
Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun 21,44 poin (0,13 persen) ke level 16.391,99, dengan saham Intel yang memimpin pelemahan saham.
 
Sementara itu, indeks S&P 500 turun 0,05 poin ke level 1.917,78, dipimpin oleh saham sektor bahan material. 
 
Adapun indeks Nasdaq menguat 16,89 poin (0,38 persen) ke level 4.504,43.
 
Volume saham yang diperdagangkan di Bursa Efek New York hampir mencapai 1,2 miliar unit saham dengan volume komposit mendekati 4,1 miliar unit saham.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya