Kurs Rupiah Melemah, Pasar Obligasi Diprediksi Turun

Ilustrasi uang rupiah.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

VIVA.co.id - Laju pasar obligasi pada perdagangan hari ini diperkirakan masih akan melanjutkan tren pelemahan. Analis PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, mengatakan hal tersebut akibat berlanjutnya aksi jual, yang dipengaruhi tren depresiasi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Cari Pemain Saham Baru, BEI Gandeng Indosat dan Trimegah
 
"Aksi jual di pasar obligasi masih akan terjadi, seiring belum banyaknya sentimen positif," kata dia, Senin, 22 Februari 2016.
IHSG Berusaha Bertahan di Atas 5.400, Pilih Empat Saham Ini
 
Jika kondisi tersebut terus berlanjut dan ditambah dengan rupiah yang masih rentan melemah, kata Reza, maka dapat memberikan imbas negatif pada laju pasar obligasi
Sindiran Menkeu Sri ke Wajib Pajak di BEI
 
Reza menyebutkan, laju pasar obligasi yang berakhir melemah di akhir pekan kemarin menggenapkan pelemahan yang terjadi di sepanjang pekan kemarin.
 
"Di pekan ini, meski dari dalam negeri tidak banyak data-data yang akan dirilis, namun diharapkan rilis data-data ekonomi global diharapkan dapat lebih baik," ucapnya.
 
Dia mengungkapkan, jika tidak ada sentimen positif dari global, dikhawatirkan pasar obligasi melanjutkan tren pelemahan. 
 
"Kemungkinan laju harga obligasi bergerak pada rentang 25-45 basis poin. Untuk itu, tetap cermati perubahan dan antisipasi sentimen yang ada," ujar Reza.
 
Dia menyebutkan, besok, Selasa, 23 Februari 2016, pemerintah melelang surat berharga syariah negara (SBSN) dengan target indikatif sebesar Rp4 triliun. 
 
Adapun seri-seri yang akan dilelang sebagai berikut:
 
1. Seri SPN-S10082016 dengan pembayaran imbalan secara diskonto dan jatuh tempo 10 Agustus 2016.
 
2. Seri PBS006 dengan pembayaran imbalan sebesar 8,25 persen dan jatuh tempo 15 September 2020.
 
3. Seri PBS009 dengan pembayaran imbalan sebesar 7,75 persen dan jatuh tempo pada 25 Januari 2018.
 
4. Seri PBS011 dengan pembayaran imbalan sebesar 8,75 persen dan jatuh tempo pada 15 Agustus 2023.
 
5. Seri PBS012 dengan pembayaran imbalan sebesar 8,875 persen dan jatuh tempo pada 15 November 2031. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya