DPR Curiga Dana Kereta Cepat Hasil Utang Bank BUMN

miniatur kereta cepat
Sumber :
  • ANTARA/Rivan Awal Lingga

VIVA.co.id - Komisi VI DPR RI mengaku terus menyelidiki tujuan pinjaman dari tiga bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebanyak US$3 miliar atau sekitar Rp40 Triliun kepada China Development Bank (CDB).

Brudirect Klarifikasi Berita Rini di Kasus Korupsi China

DPR akan meminta pihak bank yaitu, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dan PT Bank Mandiri untuk memberikan dokumen loan of agreement (perjanjian pinjaman), meskipun sifatnya confidential (rahasia).

Ketua Komisi VI DPR RI, Hafisz Tohir menyampaikan, bahwa pihak bank pelat merah itu belum merinci untuk infrastruktur apa saja dana segar itu digunakan. Kini, di tengah ramainya pro kontra proyek kereta cepat, pinjaman itu dicurigai untuk membiayai proyek kereta cepat.

"Kita akan gali lagi minggu depan apakah ada digunakan untuk Kereta cepat," kata Hafisz usai rapat tertutup di Komisi VI DPR RI, Senin 22 Februari 2016.

Ia menjelaskan, bahwa konsorsium BUMN yang bertugas untuk menggarap proyek kereta cepat berpotensi untuk meminjam kepada Bank BUMN. Sebab,  pihak konsorsium BUMN Indonesia untuk kereta cepat memiliki kewajiban untuk menyetor modal porsi saham di PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

"Wika (PT Wijaya Karya Tbk), Jasamarga, PTPN (PT Perkebunan Nusantara) dan KAI (PT Kereta Api Indonesia) mereka kan akan memiliki saham 60 persen di KCIC, nah dari 60 persen itu mereka harus setor modal 25 persen. Itu Setor modal dari mana?" ucapnya. 

Dijelaskannya, jika dikalkulasi dananya sekitar Rp17 triliun, dan itu dibagi empat BUMN, sekitar Rp4,5 triliun dari perusahaan. "Nah itu dari mana?, maka dari itu bank ini saya kira akan memberikan bantuan pembiayaan itu," kata dia.

Di samping itu, ia juga mempertanyakan tidak adanya syarat atas jaminan dari pemerintah maupun BUMN dalam pinjaman dari China tersebut, yang rencananya akan digunakan untuk pembiayaan infrastruktur.

"Tadi sudah dijawab secara tuntas sama deputi tidak ada jaminan tersebut, akan tetapi kami masih mempelajari loan of  agreementnya," kata dia.

Tahun Ini Pondasi Kereta Cepat Selesai 15 Persen
Menteri ESDM Sudirman Said, bersama Menteri BUMN Rini Soemarno dan Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto

Reuters Klarifikasi Berita Rini Soal Kasus Korupsi China

Artikel itu pertama kali muncul di Brudirect.com.

img_title
VIVA.co.id
14 April 2016