Google Asuransikan Balon Internet di Indonesia

Asuransi balon internet Google
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto

VIVA.co.id – Project Loon atau balon internet Google dipastikan akan mengudara di langit Indonesia tahun ini. Sebelum balon internet itu mengangkasa, terungkap fakta bahwa pemerintah dan Google juga harus memperhatikan soal asuransi.

Proyek Balon Internet Google Terancam 'Ngaret'

Syarat itu diungkapkan Staf Khusus Bidang Riset dan Desk Ketahanan dan Keamanan Informasi Cyber dari Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Kun Arif Cahyantoro. Dikatakan Kun, pemerintah dan Google telah mencapai kesepakatan jalan tengah.

Jalan tengah yang dimaksud Kun, yakni Google harus menghormati kedaulatan yang sudah ditentukan tentang Indonesia, seperti halnya foto wilayah Indonesia. Maka, perusahaan teknologi itu tidak boleh membawa data tersebut ke luar negeri, melainkan harus diserahkan kepada pemerintah.

Balon Internet Google, Nasibnya Kini

"Angkasa kita ini adalah kedaulatan kita, bukan milik perseorangan. Kalau kita foto gang kita sendiri tidak apa-apa, tapi karena Google merupakan pihak luar, tidak boleh, sudah ada aturannya. Pokoknya pemerintah dan Google sudah ambil jalan tengah, saling memahami yang perlu kita sama-sama ketahui," ujar Kun ditemui di Locanda Restaurant, Senayan, Jakarta, Senin, 22 Februari 2016.

Kemudian, fakta lainnyan, yaitu Google harus menanggung asuransi terhadap pengoperasian balon internet hasil inovasinya itu. Asuransi ini terkait apabila ada kejadian yang tidak diinginkan dan Google bersedia untuk bertanggungjawab.

Balon Google Dapat Lampu Hijau, Segera Terbang di Indonesia

"Project Loon ini harus bayar asuransi. Contoh, kalau balon tersebut jatuh di atas rumah dan menimpa yang punya rumah, siapa yang harus nanggung asuransinya. Nah, itu yang kita bicarakan waktu itu," tutur dia.

Diketahui, Google juga menjalin kerja sama dengan Telkomsel, Indosat Ooredoo, dan XL Axiata untuk pemanfaatan Project Loon. Teknologi rancangan Google itu akan berperan sebagai Base Tranceiver Station (BTS) di udara yang memungkinkan menjangkau daerah-daerah terpencil.

Kerja sama operator telekomunikasi Indonesia dengan Google ini ?dengan menggunakan pita frekuensi 900 MHz. Akses ini nantinya diperuntukkan 'penguat' layanan Long Term Evolution (LTE) di Tanah Air.

Google menjanjikan inovasi teknologinya dapat menjangkau 100 juta orang untuk terhubung ke internet. Soal kecepatannya, balon internet Google akan memberikan kecepatan hingga 10 Mbps yang langsung terkoneksi ke perangkat. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya