Harga Minyak Dongkrak Penguatan Bursa Wall Street

Suasana di Bursa Efek New York, Amerika Serikat.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id - Indeks saham utama Amerika Serikat ditutup menguat lebih dari satu persen pada akhir perdagangan Senin waktu New York.

Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008
Seperti dikutip dari laman CNBC, Selasa, 23 Februari 2016, pasar saham sepertinya berusaha untuk membangun kenaikan mingguan terbaik pada tahun ini, karena didukung oleh menguatnya harga minyak mentah global.
 
Harga Minyak Melemah, Bursa Wall Street Melemah
Harga minyak berjangka WTI untuk pengiriman Maret ditutup pada level US$31,48 per barel, atau menguat 6,21 persen dibanding perdagangan sebelumnya.
 
Saham di Wall Street Ditutup Sedikit Menguat
Harga minyak juga mendapat sentimen positif dari pernyataan International Energy Agency (IEA), yang mengungkapkan tahun ini jumlah produksi minyak di AS diperkirakan akan jatuh ke posisi 600 ribu barel per hari dan menjadi 200 ribu barel per hari pada 2017.
 
Indeks Dow Jones diperdagangkan menguat 10 persen dari 52 minggu intraday tinggi. Sedangkan penguatan indeks S & P dipimpin oleh 12 persen keuntungan saham Freeport-McMoran dan Alcoa. 
 
The CBOE Volatilitas Index (VIX), yang secara luas dianggap sebagai ukuran terbaik dari kecemasan di pasar diperdagangkan turun ke level di bawah 20, atau menjadi yang terendah sejak 31 Desember 2015.
 
Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir menguat 202 poin (1,23 persen) ke level 16.593, dengan saham United Technologies yang memimpin penguatan saham.
 
Sementara itu, indeks S&P 500 naik 23 poin (1,2 persen) ke level 1.940, dipimpin oleh saham sektor energi. 
 
Adapun indeks Nasdaq menguat 53 poin (1,19 persen) ke level 4.557.
 
Volume saham yang diperdagangkan di Bursa Efek New York hampir mencapai 610 juta unit saham dengan volume komposit mendekati 3 miliar unit saham.
 
Sementara itu, nilai tukar mata uang dolar menguat terhadap mata uang mitra dagang utama AS. Imbal hasil (yield) treasury 10 tahun yang digunakan untuk menentukan suku bunga KPR dan kredit konsumsi naik menjadi 1,76 persen.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya