Sumber :
- Reuters
VIVA.co.id - Pasar saham Asia mengawali sesi perdagangan, Selasa, 23 Februari 2016, dengan pergerakan menguat memperpanjang keuntungan dari perdagangan sebelumnya. Hal tersebut, mengikuti sentimen positif bursa Wall Street yang ditutup lebih tinggi pada perdagangan semalam.
Baca Juga :
Bursa Asia Pasifik Tertekan Dinamika Pilpres AS
Namun, seperti diberitakan CNBC, investor menyoroti BHP Billiton. Salah satu penambang besar di dunia itu akan memangkas dividen untuk pertama kalinya sejak 1988 akibat jatuhnya harga komoditas.
Baca Juga :
Mengekor Wallstreet, Bursa Asia Dibuka Melemah
BHP Billiton melaporkan rugi bersih US$5,67 miliar pada semester pertama tahun lalu dan memotong dividen interim hingga 75 persen. BHP memperkirakan jatuhnya harga komoditas akan berlangsung lebih lama.
Bursa saham di Jepang diperkirakan menguat. Nikkei berjangka di Osaka diperdagangkan di level 16.190 atau naik 0,75 persen, lebih tinggi dari penutupan indeks acuan bursa Jepang, Nikkei, di level 16.111,05.
Indeks S&P ASX 200 di bursa Sydney dibuka menguat 0,36 persen, didorong oleh sektor energi dan keuangan yang masing-masing menguat 2,48 persen dan 0,76 persen.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Indeks S&P ASX 200 di bursa Sydney dibuka menguat 0,36 persen, didorong oleh sektor energi dan keuangan yang masing-masing menguat 2,48 persen dan 0,76 persen.