Turunkan Kredit Macet, Ini Strategi Eximbank

Exim Bank
Sumber :
  • Romys Binekasri / VIVA.co.id

VIVA.co.id - Lembaga pembiayaan sektor ekspor Indonesia Eximbank mengaku terus berupaya untuk menjaga kredit bermasalahnya, atau non performing loan (NPL) gross  pada tahun ini, di angka 2,8 persen.

Bursa Asia Pasifik Tertekan Dinamika Pilpres AS
Seperti diketahui, pada 2015 lalu, NPL gross perusahaan naik menjadi 3,55 persen dari sebelumnya 2,26 persen.
 
Singapura Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2016
Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank Ngalim Sawega mengakui, peningkatan NPL tersebut tidak terlepas dari imbas perekonomian global yang bergejolak di sepanjang 2015, sehingga memengaruhi negara-negara tujuan ekspor Indonesia. Sehingga, kondisi tersebut berpengaruh terhadap NPL Eximbank.
 
Orang-orang Kaya Sedunia Lagi 'Ketakutan' Saat Ini
"Kondisi ekonomi kurang menggembirakan disebabkan pengaruh global. Tiongkok, Eropa, dan Jepang melambat. Negara-negara tujuan ekspor sedang ada masalah. Tidak dipungkiri dampak itu terasa ke NPL yang relatif lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya," kata Ngalim di Jakarta, Selasa 23 Februari 2016.
 
Meskipun rasio NPL Indonesia Eximbank mengalami kenaikan, namun Ngalim mengatakan, hal tersebut menjadi rasional di tengah perlambatan ekonomi global. Sebab, kondisi ini menyebabkan permintaan akan komoditas ekspor Indonesia ikut menurun.
 
Adapun strategi yang ditempuh oleh perseroan guna mengantisipasi peningkatan NPL adalah dengan mencari negara-negara tujuan ekspor non tradisional. "Negara tersebut antara lain, seperti kawasan Timur Tengah, Afrika, Eropa Tengah, Amerika Latin, Asia Selatan, dan Amerika Selatan," ujarnya.
 
Selain itu, Eximbank juga melakukan upaya restrukturisasi terhadap debitur-debitur yang masih memiliki prospek usaha, namun terganggu likuiditasnya. Diharapkan, debitur tersebut dapat memenuhi permintaan pembeli di luar negeri dan memiliki peluang dan waktu memadai untuk menata likuditasnya. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya