Harga Air Minum Kemasan Tak Akan Naik

ilustrasi air minum kemasan
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id -  Asosiasi Perusahaan Air Kemasan Indonesia (ASPADIN) tidak akan menaikkan harga air minum tahun ini. Menjaga pertumbuhan adalah salah satu alasan untuk tidak menaikkan harga air minum dalam kemasan (AMDK).

"Belum (ada keinginan untuk menaikkan harga)," kata Ketua Umum ASPADIN Rachmat Hidayat di Jakarta, Selasa 23 Februari 2016.
 
Rachmat mengatakan, kebijakan menaikkan harga merupakan langkah terakhir yang ditempuh perusahaan. Sebab, kebijakan ini dinilai sangat sensitif terhadap produk mereka.  "Kalau naikkan harga, (dikhawatirkan) konsumen akan pindah," kata dia.
 
Dengan menahan harga air minum, ASPADIN optimistis target pertumbuhan tahun ini bisa tercapai. Sekadar catatan, asosiasi ini menargetkan target pertumbuhan sebesar 10 persen pada tahun ini.
 
Target ini lebih tinggi daripada target Kementerian Perindustrian yang memperkirakan pertumbuhan industri makanan dan minuman (mamin) sebesar 7,4 persen-7,8 persen pada tahun ini. "Kami berharap target 10 persen tercapai," kata dia.
Hanya 67% Rakyat Indonesia Akses Air Minum
 
Selain itu, Rachmat mengatakan bahwa ada empat komponen yang berpengaruh terhadap harga AMDK, yaitu upah minimum regional (UMR), tarif listrik, kemasan air, dan biaya logistik.
Industri Ini Tertutup untuk Investor Asing
 
Dari keempat hal ini, komponen yang paling berpengaruh terhadap harga AMDK adalah kemasan air, sebab mereka mengimpor kemasan untuk air minum.  "Ada 70 persen komponen harga itu adalah kemasan," kata dia. (asp)
Kolonel Sanders KFC Kuasai Tiongkok, Kalahkan Mao Zedong
Ilustrasi minimarket.

Industri Makanan Kemasan Jawara di ASEAN

Salah satunya industri makanan ringan dan biskuit.

img_title
VIVA.co.id
27 Juli 2016