Tipe Manakah Karakter Berbelanja Anda?

Ilustrasi belanja
Sumber :

VIVA.co.id – Berbelanja itu bikin senang. Seperti Anda tidak memiliki rasa lelah. Hingga akhirnya Anda menyadari, kalau sudah terlalu banyak menggesekkan ATM, atau kartu kredit. Hasilnya, bisa ditebak, uang akan habis tanpa disadari. 

Lima Aktivitas yang Bikin Gampang Boros

Meski hasilnya terkadang menyesakkan dada, namun itu semua bisa diubah menjadi sesuatu yang menyenangkan. Syaratnya, Anda memiliki talenta memilih benda yang benar-benar dibutuhkan. Apakah Anda bisa seperti itu?

Agar bisa menjadi pribadi yang seperti itu, maka perlu mengenal terlebih dulu tipe pembelanja dalam diri sendiri dan tahu cara mengendalikannya:
Kiat Penting Sebelum Ajukan Kredit Elektronik
 
1. Belanja karena frustasi
Tips Sukses Bisnis Pencucian Mobil dan Motor
 
Tipe yang satu ini paling sering ditemukan. Sayangnya, kebanyakan individu yang seperti ini selalu bisa mengungkapkan pembelaan, salah satunya dengan mengatakan “habis orang lain punya, masa saya tidak?!”. Nah, Anda pasti sering menemukan yang seperti ini. 
 
Untuk mengatasi kebiasaan berbelanja karena frustasi, ada banyak hal yang bisadilakukanlho. Misalnya, memasak bersama teman, olahraga, menari, atau menonton bioskop. Meski sama saja mengeluarkan uang, namun paling tidak nominal yang anda keluarkan lebih sedikit dan euforia yang Anda rasakan lebih lama dibanding berbelanja.
 
 
2. Belanja secara berulang
 
Awalnya, Anda pasti tertarik dengan berbagai barang yang ada di toko. Entah itu celana, baju, tas, atau bahkan sepatu. Seakan-akan ingin membawa pulang itu semua. Namun, sayangnya setelah membeli, barang tersebut tidak dipakai, hanya diletakkan di lemari.
 
Untuk mengatasi hal ini, maka pastikan membeli sesuatu yang benar-benar dibutuhkan dan memilih model yang sedang tren saat ini. Namun, sebelum memutuskan untuk membelinya, pastikan Anda sudah mempertimbangkannya matang-matang dari segi fungsionalitas, atau pun dari segi keuangan.
 
Apabila sembarangan dan tidak mempertimbangkannya, maka hasilnya akan sama saja. Anda bisa mulai dengan memasukkan semua baju-baju yang diinginkan dan masukkan ke daftar. Sesaat sebelum membayar, hapus barang-barang yang telah dimiliki dari daftar tersebut.
 
3. Belanja tapi ragu-ragu
 
Orang yang seperti ini tidak berhenti bertanya dan selalu dipenuhi pertimbangan. Namun, setelah menghabiskan banyak waktu untuk berpikir, orang seperti ini tetap pulang tanpa tangan kosong. Bila merasa diri Anda seperti ini, ada baiknya mulai berlatih mengambil keputusan.
 
Mudahnya, bayangkan diri sedang berjalan ke restoran dan hidangan apa yang ingin dimakan. Apabila disodori daftar menu, silahkan pilih makanan yang paling menarik. Selanjutnya, tutup menu dan panggil pelayan. Pesan makanan yang tadi diinginkan.
 
Begitu pula, ketika berbelanja. Rencanakan dulu pakaian seperti apa yang ingin dikenakan. Tulis kriteria-kriteria busana yang ingin dibeli dan bawa ketika pergi berbelanja. Lalu, cari dan bayar!
 
 
4. Belanja yang perfeksionis
 
Terkadang ada orang yang rela membuang energi, waktu, dan dana untuk menelusuri gerai-gerai di mal demi mendapatkan model yang diinginkan. Tidak cukup dengan cara seperti itu. Biasanya, Anda pun masih perlu membuat daftar pro dan kontra antara satu barang dan yang lainnya.
 
Ternyata ini belum juga cukup, perasaan ragu pun masih membayangi. Alhasil, sampai kapan pun Anda tidak akan pernah membeli barang yang diinginkan tersebut. Untuk mengatasinya, anggap semuanya itu sebagai sesuatu yang sepele.
 
Jangan artikan ini sebagai suatu langkah untuk mengambil keputusan secara terburu-buru. Ini merupakan salah satu cara untuk meredam diri sendiri. Terlalu serius dan menganggap segala sesuatu secara berlebihan membuat Anda kehabisan waktu. Belanja seharusnya tidak serumit itu!
 
5. Belanja secara spontan
 
Pembeli jenis ini memang agak sedikit repot. Misalnya, Anda sedang membutuhkan sepatu kerja. Anda sudah mencatat hal itu. Namun, malah membeli segala barang yang ada di outlet tersebut. Hasilnya menjadi sangat mengejutkan. Banyak barang ada di tangan, namun barang yang dibutuhkan tidak ada di sana.
 
Bagaimana mengatasi hal seperti ini? Yakinkan diri dan berjalanlah cepat menuju outlet yang produknya sesuai kriteria. Pikirkan, apakah barang-barang yang didiskon tersebut masih akan membawa perasaan bahagia enam bulan mendatang? Jika jawabannya tidak, lupakan saja.
 
Beli barang yang dibutuhkan, bukan diinginkan.
 
Lebih baik membeli benda yang benar-benar dibutuhkan. Meskipun terasa sulit melakukan itu, namun Anda patut mencobanya. Semakin Anda bisa mengontrol diri, maka nominal di dalam tabung Anda akan semakin besar.
 
 
(asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya