Harga Minyak Picu Penguatan Bursa Wall Street

New York Stock Exchange, Rabu, 24 Februari 2016.
Sumber :
  • REUTERS/Brendan McDermid

VIVA.co.id - Indeks saham utama Amerika Serikat ditutup berbalik lebih tinggi. Hal ini memperpanjang pembalikan intraday cukup besar, menyusul naiknya harga minyak, pada akhir perdagangan Kamis waktu New York.

Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008
Seperti dikutip dari laman CNBC, Jumat, 26 Februari 2016, indeks S & P 500 menguat satu persen ke atas level 1.950, dengan sebagian besar analis mempertimbangkan indeks bisa mencapai resistance (batas atas).
 
Harga Minyak Melemah, Bursa Wall Street Melemah
Harga minyak AS alias WTI ditutup pada level US$33,07 per barel, atau menguat 92 sen (2,86 persen) dibanding perdagangan sebelumnya. 
 
Saham di Wall Street Ditutup Sedikit Menguat
Kenaikan harga minyak tersebut dipicu oleh pernyataan Menteri Perminyakan Venezuela, Eulogio Del Pino, yang mengatakan negaranya, Arab Saudi, Rusia, dan Qatar, setuju bernegosiasi pada Maret nanti.
 
Pasar saham Eropa ditutup lebih tinggi, dengan penguatan lebih dari dua persen. Indeks STOXX Europe 600 Bank diperdagangkan menguat lebih dari empat persen.
 
Berdasarkan data ekonomi AS yang keluar, jumlah pesanan barang tahan lama pada Januari menguat 4,9 persen, menjadi level tertinggi sejak Maret 2015, jauh melampaui perkiraan sebelumnya.
 
Presiden Federal Reserve St. Louis, James Bullard, mengatakan bahwa dia tidak terlalu mengkhawatirkan adanya resesi global, tetapi dia hanya melihat tren pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah.
 
The CBOE Volatilitas Index (VIX), yang secara luas dianggap sebagai ukuran terbaik dari kecemasan di pasar diperdagangkan mendekati 19,5.
 
Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik 212,3 poin (1,29 persen) ke level 16.697,29, dengan saham United Technologies yang memimpin penguatan saham.
 
Sementara itu, indeks S&P 500 naik 21,9 poin (1,13 persen) ke level 1.951,7, dipimpin oleh saham sektor keuangan.  Adapun indeks Nasdaq menguat 39,6 poin (0,87 persen) ke level 4.582,2.
 
Volume saham yang diperdagangkan di Bursa Efek New York hampir mencapai 951 juta unit saham dengan volume komposit mendekati 4,1 miliar unit saham.
 
Sementara itu, nilai tukar mata uang dolar sedikit melemah terhadap mata uang mitra dagang utama AS. Imbal hasil (yield) treasury 10 tahun yang digunakan untuk menentukan suku bunga KPR dan kredit konsumsi turun menjadi 1,7 persen.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya