Sumber :
- REUTERS/Andrew Cullen
VIVA.co.id - Harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) dan Brent berbalik menguat pada akhir perdagangan Kamis waktu New York.
Baca Juga :
Stok Minyak Dunia Melimpah, Harga Terus Jatuh
Dilansir CNBC, Jumat, 26 Februari 2016, penguatan harga minyak disebabkan karena anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Rusia sepakat untuk berunding pada Maret nanti untuk membahas pengurangan jumlah produksi minyak mentah.
Minyak AS alias WTI ditutup pada level US$33,07 per barel, atau menguat 92 sen (2,86 persen) dibanding perdagangan sebelumnya. Harga minyak mentah jenis Brent naik 79 sen ke posisi US$35,22 per barel.
Menteri Perminyakan Venezuela, Eulogio Del Pino, mengatakan negararanya, Arab Saudi, Rusia, dan Qatar, setuju untuk bernegosiasi pada Maret nanti.
Sebelumnya harga minyak langsung anjlok setelah adanya pernyataan Menteri Perminyakan Arab Saudi, Ali al-Naimi, yang mengatakan bahwa pengurangan produksi minyak secara langsung tidak akan terjadi.
Harga minyak berjangka telah jatuh tiga persen, menjadi rekor baru di tengah kekhawatiran kelebihan pasokan minyak di pasar global di tengah perlambatan ekonomi dunia.
Seperti diketahui, harga minyak telah jatuh sekitar 70 persen dari level tertingginya di atas US$100 per barel dalam aksi jual yang berlangsung selama 20 bulan.
Namun, setelah sebelumnya anjlok ke level terendah sejak 2003 pada akhir Januari lalu, harga minyak saat ini terus menunjukkan pemulihan.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sebelumnya harga minyak langsung anjlok setelah adanya pernyataan Menteri Perminyakan Arab Saudi, Ali al-Naimi, yang mengatakan bahwa pengurangan produksi minyak secara langsung tidak akan terjadi.
