e-Commerce Diharap Sumbang 55,6 persen Pertumbuhan Ekonomi

Ketua Asosiasi e-Commerce Indonesia (idEA), Daniel Tumiwa.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto

VIVA.co.id - Transaksi perdagangan elektronik, atau e-Commerce di dunia semakin meningkat saat ini. Angkanya diprediksi menembus triliunan dolar pada tahun 2016.

Ada Reshuffle, Menteri Kominfo Rudiantara Batal ke Bali
Ketua Umum Indonesia e-Commerce Association (idEA), Daniel Tumiwa mengatakan, pada 2012, total transaksi e-Commerce dunia mencapai US$1,06 triliun. Di 2015, transaksinya mencapai angka US$1,77 triliun dan diprediksi akan meningkat menjadi US$2,05 triliun pada tahun ini. 
 
Pemerintah Bangun 'Senjata' Lawan Perusahaan Teknologi Asing
Sementara itu, menurutnya, di Indonesia, industri ini diprediksi akan tumbuh hingga US$130 miliar hingga 2020.
 
idEA: Batalkan Pajak Cuma-Cuma e-Commerce
"Angka ini akan menempatkan Indonesia sebagai salah satu kekuatan ekonomi digital terbesar dunia," kata Daniel dalam konferensi pers "Welcoming The New Digital Energy of Asia", Senin 29 Februari 2016
 
Terlebih, kata dia, industri ini memasuki babak baru, setelah pemerintah mengeluarkan peta jalan (Road map) yang akan menjadi landasan pembangunan ke depan. Peta itu mencakup tujuh aspek strategis, seperti perpajakan, infrastruktur komunikasi, dan keamanan internet (Cyber security).
 
"Seluruh komponen tersebut, merupakan faktor krusial bagi kemajuan industri e-Commerce nasional," kata dia.
 
Daniel pun mengharapkan, industri ini bisa memberikan perubahan yang signifikan bagi perekonomian Indonesia. Dikatakan, ada 56 juta Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan akan berperan 55,6 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
 
"Kami berharap, e-Commerce bisa memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata dia. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya