Moody's Pangkas Outlook Peringkat Utang China

Presiden Tiongkok, Xi Jinping
Sumber :
  • REUTERS/Wang Zhao/Pool

VIVA.co.id - Moody's, lembaga pemeringkat asal Amerika Serikat, memangkas outlook peringkat utang China dari stabil menjadi negatif.

Bursa Asia Pasifik Tertekan Dinamika Pilpres AS
Dilansir BBC, Rabu, 2 Maret 2016, Moody's beralasan, pemangkasan outlook peringkat utang China karena kekuatan fiskal Beijing diperkirakan terus menurun.
 
Singapura Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2016
Prospek negatif juga disebabkan terus melambatnya pertumbuhan ekonomi China. Moody's menyatakan keprihatinannya dan memprediksi China membutuhkan reformasi keuangan menyusul tingginya beban utang.
 
Harga Minyak Dunia Turun, Pasar Khawatir Stok Melimpah
"Tanpa reformasi yang kredibel dan efisien, pertumbuhan ekonomi China diperkirakan melambat dengan semakin besarnya beban utang. Hal itu akan menghambat investasi bisnis. Besarnya demografi China akan menjadi tidak menguntungkan," ungkap Moody's dalam sebuah catatan.
 
Lembaga itu memaparkan, jumlah utang pemerintah China melonjak lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya.
 
Moody's mengonfirmasi peringkat utang jangka panjang China di level Aa3. Menurut lembaga ini, kondisi fiskal dan cadangan devisa China masih cukup besar, sehingga memberikan waktu kepada pemerintah untuk mengimplementasikan sejumlah reformasi keuangan.
 
Padahal, satu pekan yang lalu, China berusaha untuk meyakinkan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) atas kekuatan ekonominya.
 
Pada pertemuan G20 di Shanghai, Menteri Keuangan China, Lou Jiwei, menegaskan bahwa Beijing bisa mengatasi sejumlah tekanan ekonomi yang saat ini sedang dihadapinya.
 
Seperti diketahui, saat ini China menjadi negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia. Sayangnya, tahun lalu ekonomi China tumbuh dengan pergerakan paling lambat dalam 25 tahun terakhir.
 
Perlambatan ekonomi China telah menciptakan ketidakpastian di pasar keuangan global dan menyebabkan anjloknya harga komoditas.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya