Industrialisasi Dorong Pembangunan Sejuta Rumah

Pekerja melakukan proses pembangunan rumah
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan terus mendorong terwujudnya industrialisasi di bidang perumahan, sehingga mampu meningkatkan pembangunan sejuta rumah untuk masyarakat di Indonesia. 

Hindari Hal Ini Ketika Beli Rumah Pertama Kali
 
Adanya industrialisasi perumahan diharapkan juga dapat mempercepat proses serta menghemat biaya dalam proses pembangunan rumah dalam program sejuta rumah.
Jokowi: Tax Amnesty Jadi Jawaban Merebut Dana Investasi
 
“Untuk mewujudkan program sejuta rumah dan mencapai target pembangunan sejuta rumah untuk masyarakat setiap tahunnya, mau tidak mau diperlukan industrialisasi di bidang perumahan," kata Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Syarif Burhanuddin, dikutip dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 3 Maret 2016. 
Tata Ruang Pemda Bantu Jaga Harga Rumah Murah
 
Menurut Syarif, tingginya harga jual perumahan yang dibangun oleh para pengembang, baik rumah bersubsidi maupun non subsidi atau komersial dikarenakan tidak adanya standardisasi bahan material bangunan yang digunakan. 
 
Dia menjelaskan, jika industrialisasi di bidang perumahan bisa terwujud, tentunya pola pembangunan perumahan tidak akan berbeda jauh antara satu daerah dan lainnya, karena sudah terstandardisasi dengan baik. 
 
“Apabila kita membangun rumah, sekitar 70 persen biaya yang dikeluarkan berasal dari harga material bangunan. Dengan adanya standardisasi bahan material bangunan mulai dari genteng, pintu, lantai serta dinding pra cetak, maka rumah yang terbangun nantinya diharapkan bisa lebih murah,” tuturnya.
 
Syarif berharap, Balitbang Kementerian PUPR mampu menghasilkan penelitian tentang bahan bangunan yang mudah untuk diaplikasikan dalam pembangunan rumah. 
 
Sebab, keamanan dan kenyamanan penghuni tetap menjadi prioritas utama dan jangan sampai membuat rumah dengan bahan bangunan yang murah, tapi dapat membahayakan penghuninya.
 
“Saya yakin Balitbang Kementerian PUPR, khususnya Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman dapat menghasilkan penelitian yang baik dan mendorong pengusaha untuk membuat industrialisasi bahan bangunan perumahan,” ujarnya.
 
Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman Kementerian PUPR, Arif Sabaruddin, menjelaskan, secara umum kebutuhan rumah yang semakin besar di Indonesia harus mampu diimbangi dengan industrialiasi perumahan. 
 
Sebab, jika hanya mengandalkan sumber daya alam (SDA) yang ada tentunya tidak akan mampu memenuhi kebutuhan bahan bangunan, seperti kayu untuk kusen bangunan rumah.
 
“Kami tengah menyusun pedoman ukuran modular untuk pembangunan rumah. Jika kita lihat saat ini, pembangunan rumah susun dan rumah tapak masih dibangun tanpa adanya desain yang standar, sehingga harganya berbeda-beda. Sedangkan hasil modular bangunan yang telah kami buat ternyata lebih murah dalam pembiayaan dan waktu pengerjaan,” katanya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya